Pages

Selasa, 07 Agustus 2012

3 Versi Dalang G30S PKI


Soeharto:
Secara sederhana saya katakan bahwa yang menjadi dalang gerakan kudeta merangkak Gerakan 30 september ini adalah jenderal-jenderal Pro CIA atau pro Blog Barat, dapat disebutkan disini yang menjadi dalang Utamanya adalah Jenderal Besar Soeharto [yang paling diuntungkan dalam gerakan ini]. yang menjadi target dari gerakan ini adalah Presiden Soekarno dan Partai Komunis Indonesia, kenapa presiden soekarno mau digulingkan???, Karena gerakan ini bukan gerakan nasional, tetapi gerakan internasional atau gerakan blog barat yang ingin menggulingkan Bung Karno yang sedang membangun gerakan yangingin menyaingi Blok Barat.[sebenarnya bung Karno bukan pro blog Timur, tetapi ingin membangun Blok tersendiri [diluar blok timur] yang ingin menyaingi blog barat yang congkak.] Blok yang ingin dibangun oleh bung karno ini, kita sebut saja Blok Marhaenesia, sayang blok yang akan menyaingi blok Barat ini layu sebelum berkembang di “cabut” oleh blok Barat.
Fakta lain kenapa saya katakan Bung karno dan PKI adalah korban keganasan Gerakan 30 September atau kudeta berdarah 30 S/PKI [dengan embel-embel PKI] adalah Bung karno Sendiri yang jatuh dari tampuk kekuasaan setelah peristiwa ini terjadi, yang kedua adalah PKI, lihatlah hampir seluruh fungsionaris PKI dibunuh bak maling ayam, lihatlah para simpatisan PKI sebagian besar di Pulau Jawa dan Bali jadi korban sia-sia oleh keganasan tentara dan ormas anti PKI [korban yang meninggal diperkirakan belasan juta orang yang dibantai antara tahun 1965 – 1967].
Jadi kesimpulannya singkat saja, yang menjadi dalang gerakan ini adalah Militer ,Pro CIA/Amerika Serikat/Blok Barat yang diketuai oleh Soeharto. yang menjadi korban dari gerakan kudeta 30 september ini adalah soekarno dan Partai Komunis Indonesia.

Soekarno:

Sebuah penafsiran sejarah atas peristiwa kudeta berdarah Gerakan 30 September PKI kembali muncul. Menurut sebuah buku terbaru, peristiwa G30S PKI didalangi oleh Presiden Soekarno. Mayjen Soeharto, saat itu menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat, tidak terlibat. Pandangan ini muncul dari penulis buku "Sukarno File, Kronologis Suatu Keruntuhan", Antonie C.A. Dake, dalam peluncurkan bukunya di sebuah rumah makan di Wisma Kodel, Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (17/11/2005). "Mastermind dari peristiwa tersebut adalah Soekarno," kata Dake tegas saat menjawab pertanyaan salah seorang peserta diskusi dalam peluncuran bukunya. Acara peluncuran buku ini dihadiri salah satu putri Bung Karno, Sukmawati Soekarnoputri. Juga hadir mantan Ketua DPR Akbar Tandjung, FachryAli, Budiman Sudjatmiko, serta beberapa peneliti dari Sugeng Sarjadi Syndicate sebagai penyelenggara acara. Menurut Dake, Presiden Soekarno telah mengetahui dua hari sebelumnya bahwa 1 Oktober pukul 04.00 adalah hari kudeta. Soekarno telah mengetahui jenderal TNI Angkatan Darat mana yang menjadi sasaran dan apa yang akan terjadi terhadap mereka. "Saya tidak menemukan bukti-bukti yang dapat mengatakan bahwa Soeharto terlibat. CIA juga tidak terlibat. Cerita sebenarnya jauh lebih sederhana dan kurang meriah setelah arsip Amerika dibuka setelah sekian tahun," paparnya. Tuduhan kepada Soeharto sebagai dalang peristiwa G30S PKI, menurut Dake, tidak beralasan. Alasannya, tindakan yang diambil Soeharto adalah reaksi atas tragedi yang menimpa pada jenderal. Lalu dijelaskan Dake, pada 4 Agustus 1965 Soekarno pernah memanggil beberapa orang ke Istana, salah satunya Untung. Untung cs itu diminta untuk menindak para jenderal yang dianggap tidak loyal karena menolak pembentukan angkatan kelima. Untung, yang merupakan salah satu perwira pengawal Presiden Soekarno, menjawab, "Jika bapak membiarkan kita menindak para jenderal, saya akan melaksanakan perintah apa pun dari pemimpin besar." Sebelum diterbitkan dalam Bahasa Indonesia, buku Dake telah diterbitkan dalam Bahasa Belanda.Buku setebal 549 halaman ini diterbitkan Aksara Karunia, November 2005. Rencananya buku "Sukarno File" juga akan diterbitkan dalam Bahasa Inggris. Buku ini merupakan hasil penelitian Dake selama enam tahun. Untuk penelitian ini Dake banyak menggunakan dokumen rahasia di Amerika Serikat yang kini bisa diakses publik. Di Eropa, Dake dikenal sebagai kriminolog. Ia sempat menjadi koresponden stasiun televisi nasional Belanda di Rusia dan banyak mengamati perkembangan politik di Rusia.

PKI :

PKI yang menjadi dalang peristiwa Gerakan 30 September 1965. Dimana peristiwa itu mengigatkan kita bahwa PKI selalu berusaha mencari kesempatan untuk melakukan Kudeta (perebutan kekuasaan).
Dalam buku tersebut juga disebutkan bahwa Aidit menugaskan Kamaruzaman alias Syam sebagai Ketua Biro Khusus PKI untuk merancang dan mempersiapkan perebutan kekuasaan. Kemudian biro ini melakukan pembinaan terhadap perwira-perwira ABRI diantaranya adalah Brigjen Supardjo dan Letkol Untung dari TNI AD, Kolonel Sunardi dari TNI AL dan Letkol Anwas dari Kepolisian. PKI menyadari bahhwa hambatan untuk mencapai tujuannya adalah TNI AD. Oleh karena itu pada tanggal 30 September 1965 sebelum subuh tanggal 1 Oktober 1965 upaya penculikan dan pembunuhan terhadap para perwira tinggi TNI AD dilancarkan. Di buku tersebut juga dipaparkan bahwa penumpasan pemberontakan G30S/PKI dilakukan oleh ABRI dan rakyat yang setia kepada Pancasila. Mayjen Soeharto sebagai Panglima Kostrad (Komando Strategi Angkatan Darat) mengambil langkah-langkah untuk memulihkan kembali keadaan.

0 komentar:

Posting Komentar

"CINTAILAH SEJARAH KARENA KEHIDUPAN YANG ANDA ALAMI SAAT INI BERAWAL DARI SEJARAH"