Associazione Calcio Milan Italia (dipanggil A.C. Milan atau Milan saja) adalah sebuah klub sepak bola Italia yang berbasis di Milan. Mereka bermain dengan seragam bergaris merah-hitam dan celana putih (kadang-kadang hitam), sehingga dijuluki rossoneri ("merah-hitam"). Milan adalah tim tersukses ketiga dalam sejarah persepak bolaan Italia, menjuarai Seri A 18 kali dan Piala Italia 5 kali.
Klub ini didirikan pada tahun 1899 dengan nama Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Cricket and Football Club) oleh Alfred Edwards, seorang ekspatriat Inggris. Sebagai penghormatan terhadap asal-usulnya, Milan tetap menggunakan ejaan bahasa Inggris nama kotanya (Milan) daripada menggunakan ejaan bahasa Italia Milano.
Sejarah (1899 hingga kini)
Awal masa terbentuk
“ | Kita akan menjadi sebuah tim iblis. Warna kita adalah merah menandakan api dan warna hitam menandakan rasa takut yang akan menyerang lawan! | ” |
—Herbert Kilpin
|
Klub ini didirikan oleh dua orang ekspatriat Inggris , yaitu Herbert Kilpin dan Alfred Edwards dengan nama Klub Kriket dan Sepakbola Milan pada tahun 16 Desember 1899. Pada saat itu, Edwards menjadi Presiden klub pertama Milan dan Kilpin menjadi kapten tim pertama Milan. Musim 1901, Milan memenangkan gelar pertamanya sebagai jawara sepak bola Italia, setelah mengalahkan Genoa C.F.C. 3-0 di final Kejuaraan Sepakbola Italia. Pada 1908, sebagian pemain dari Italia dan para pemain dari Swiss yang tidak menyukai dominasi orang Italia dan Inggris dalam skuat inti Milan saat itu, memisahkan diri dari Milan dan membentuk Internazionale.
Masa GreNoLi
Pada dekade 50-an, Milan ditakuti di bidang sepak bola dunia karena mempunyai trio GreNoLi , yang terdiri atas Gunnar Gren , Gunnar Nordahl , dan Nils Liedholm .Ketiganya merupakan pemain asal Swedia. Gren dan Nordahl beroperasi di sektor depan sebagai striker, sementara Liedholm mendukung serangan sebagai penyerang bayangan (playmaker). Tim di masa ini juga dihuni oleh sekelompok pemain-pemain berkualitas pada masanya, seperti Lorenzo Buffon, Cesare Maldini, dan Carlo Annovazzi. Kemenangan tersukses AC Milan oleh Juventus tercipta 5 Februari 1950, dengan skor 7-1, dan Gunnar Nordahl mencetak hat-trick.
Era Nereo Rocco
Milan kembali memenangi musim 1961/1962. Pelatihnya saat itu adalah Nereo Rocco, pelatih sepak bola yang inovatif, yang dikenal sebagai penemu taktik catenaccio (pertahanan gerendel/berlapis). Di dalam tim termasuk Gianni Rivera dan José Altafini
yang keduanya masih muda. Musim berikutnya, dengan gol Altafini, Milan
memenangkan Piala Eropa pertama mereka (kemudian dikenal sebagai Liga Champions UEFA) dengan mengalahkan Benfica 2-1. Ini juga merupakan pertama kalinya sebuah tim Italia memenangkan Piala Eropa.
Meskipun begitu, selama tahun 1960-an piala kemenangan Milan mulai menyusut , terutama karena perlawanan berat dari Inter yang dilatih Helenio Herrera. Scudetto berikutnya tiba hanya di 1967/1968, berkat gol Pierino Prati, topskor Seri A di musim itu, Piala Winners berhasil direbut ketika mengalahkan Hamburger SV, dan juga berkat dua gol dari Kurt Hamrin. Musim selanjutnya AC Milan memenangkan Piala Eropa kedua (4–1 untuk AFC Ajax), dan pada 1969 memenangkan Piala Interkontinental pertama, setelah mengalahkan Estudiantes de La Plata dari Argentina dalam dua leg dramatis (3–0, 1–2).
Scudetto kesepuluh dan Seri B
Di tahun 1970, Milan merebut tiga gelar Coppa Italia dan gelar Piala Winners kedua; namun, tujuan utama Milan adalah scudetto
kesepuluh, yang berarti mendapatkan "bintang" untuk tim (di
Italia,setiap tim yang meraih 10 gelar liga mendapat bintang yang
disemat di bajunya). Di 1972 mereka meraih semifinal Piala UEFA, kalah dari pemenang sesungguhnya, Tottenham Hotspur. Musim 1972/1973 mereka hampir memenangkan scudetto kesepulh, namun gagal karena hasil kalah menyakitkan dari Hellas Verona F.C. di pertandingan terakhir musim. AC Milan menunggu sampai musim 1978/1979 untuk meraih scudetto kesepuluh mereka, yang dipimpin oleh Gianni Rivera, yang pensiun dari dunia sepak bola setelah membawa timnya meraih kemenangan tersebut.
Namun, hasil terburuk datang kepada "Rossoneri": setelah memenangkan musim 1979/1980, Milan didegradasi ke Seri B oleh F.I.G.C, bersama S.S. Lazio, karena terlibat skandal perjudian Totonero 1980. Di 1980/1981, Milan dengan mudah menjuarai Seri B, dan kembali ke Seri A, di mana penyakit tersebut terulang di musim 1981/1982, Milan terdegradasi kembali.
The Dream Team
Kedatangan Berlusconi
Setelah serentetan masalah menerpa Milan, dan membuat klub kehilangan suksesnya, AC Milan dibeli oleh enterpreneur Italia, Silvio Berlusconi. Berlusconi adalah sinar harapan Milan kala itu. Dia datang pada 1986. Berlusconi memboyong pelatih baru untuk Milan, Arrigo Sacchi, serta tiga orang pemain Belanda, Marco van Basten, Frank Rijkaard, dan Ruud Gullit, untuk mengembalikan tim pada kejayaan. Ia juga membeli pemain lainnya, seperti Roberto Donadoni, Carlo Ancelotti, dan Giovanni Galli.
Era Sacchi
Sacchi memenangkan Serie A musim 1987-1988. Di 1988-1989, Milan memenangkan gelar Liga Champions ketiganya, mempecundangi Steaua Bucureşti 4-0 di final, dan gelar Piala Interkontinental kedua mengalahkan National de Medellin (1-0, gol tercipta di babak perpanjangan waktu). Tim mulai mengulangi kejayaan mereka di musim-musim berikutnya, mengalahkan S.L. Benfica, dan Olimpia Asunción di 1990. Skuat kemenangan Eropa mereka adalah:
Kiper : Giovanni Galli
Bek: Mauro Tassotti -- Alessandro Costacurta -- Franco Baresi -- Paolo Maldini
Gelandang : Angelo Colombo -- Frank Rijkaard -- Carlo Ancelotti -- Roberto Donadoni
Penyerang : Ruud Gullit -- Marco van Basten -- Lothar Kahn
Kiper : Giovanni Galli
Bek: Mauro Tassotti -- Alessandro Costacurta -- Franco Baresi -- Paolo Maldini
Gelandang : Angelo Colombo -- Frank Rijkaard -- Carlo Ancelotti -- Roberto Donadoni
Penyerang : Ruud Gullit -- Marco van Basten -- Lothar Kahn
Era Capello
Saat Sacchi meninggalkan Milan untuk melatih Italia, Fabio Capello dijadikan pelatih Milan selanjutnya, dan Milan meraih masa keemasannya sebagai Gli Invicibli (The Invicibles) dan Dream Team. Dengan 58 pertandingan tanpa satu pun kekalahan Invicibli membuat tim impian di semua sektor seperti Baresi, Costacurta, dan Maldini memimpin pertahanan terbaik, Marcel Desailly, Donadoni, dan Ancelotti di gelandang, dan Dejan Savićević, Zvonimir Boban, dan Daniele Massaro
bermain di sektor depan. Pada saat dilatih Capello ini, Milan pernah
singgah ke Indonesia dalam rangka tur musiman dan melawan klub lokal Persib Bandung. Pertandingan yang dimulai di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada tanggal 4 Juni 1994 itu dimenangkan Milan dengan skor telak 8-0. Gol kemenangan Milan dicetak oleh Dejan Savićević ('17)('18), Gianluigi Lentini ('26), Paolo Baldieri ('27)('48)('58), Christian Antigori ('68), dan Stefano Desideri ('78).
Masa masa sulit (Tabarez ke Terim)
- 1996-1997
Setelah kepergian Fabio Capello pada tahun 1996, Milan merekrut Oscar Washington Tabarez
tetapi perjuangan keras di bawah kendalinya kurang berhasil dan mereka
selalu kalah dalam beberapa pertandingan awal. Dalam upaya untuk
mendapatkan kembali kejayaan masa lalu, mereka memanggil kembali Arrigo
Sacchi untuk menggantikan Tabarez. Milan mendapatkan tamparan keras
kekalahan terburuk mereka di Seri A, dipermalukan oleh Juventus F.C. di rumah mereka sendiri San Siro dengan skor 1-4. Milan membeli sejumlah pemain baru seperti Ibrahim Ba, Christophe Dugarry dan Edgar Davids. Milan berjuang keras dan mengakhiri musim 1996-1997 di peringkat kesebelas di Seri A.
- 1997-1998
Sacchi digantikan dengan Capello di musim berikutnya. Capello yang
menandatangani kontrak baru dengan Milan merekrut banyak pemain
potensial seperti Kristen Ziege, Patrick Kluivert, Jesper Blomqvist, dan Leonardo; tetapi hasilnya sama buruk dengan musim sebelumnya. Musim 1997-1998
mereka berakhir di peringkat kesepuluh. Hasil ini tetap tidak bisa
diterima para petinggi Milan, dan seperti Sacchi, Capello dipecat.
- 1998-1999
Dalam pencarian mereka untuk seorang manajer baru, Alberto Zaccheroni menarik perhatian Milan. Zaccheroni adalah manajer Udinese yang telah mengakhiri musim 1997-1998 pada peringkat yang tinggi di tempat ke-3. Milan mengontrak Zaccheroni bersama dengan dua orang pemain dari Udinese, Oliver Bierhoff dan Thomas Helveg. Milan juga menandatangani Roberto Ayala, Luigi Sala dan Andres Guglielminpietro dan dengan formasi kesukaan Zaccheroni 3-4-3, Zaccheroni membawa klub memenangkan scudetto ke-16 kembali ke Milan. Starting XI
adalah: Christian Abbiati; Luigi Sala, Alessandro Costacurta, Paolo
Maldini; Thomas Helveg, Demetrio Albertini, Massimo Ambrosini, Andres
Guglielminpietro; Zvonimir Boban, George Weah, Oliver Bierhoff.
- 1999-2000
Meskipun sukses di musim sebelumnya, Zaccheroni gagal untuk mentransformasikan Milan seperti The Dream Team dulu. Pada musim berikutnya, meskipun munculnya striker Ukraina Andriy Shevchenko, Milan mengecewakan fans mereka baik dalam Liga Champions UEFA 1999-2000
ataupun Seri A. Milan keluar dari Liga Champions lebih awal, hanya
memenangkan satu dari enam pertandingan (tiga seri dan dua kalah) dan
mengakhiri musim 1999-2000 di tempat ke-3. Milan tidaklah menjadi sebuah
tantangan bagi dua pesaing scudetto kala itu, S.S. Lazio dan Juventus.
- 2000-2001
Pada musim berikutnya, Milan memenuhi syarat untuk Liga Champions UEFA 2000-2001 setelah mengalahkan Dinamo Zagreb agregat 9-1. Milan memulai Liga Champions dengan semangat tinggi, mengalahkan Beşiktaş JK dari Turki dan raksasa Spanyol FC Barcelona, yang pada waktu itu terdiri dari superstar internasional kelas dunia, Rivaldo
dan Patrick Kluivert. Tapi performa Milan mulai menurun secara serius,
seri melawan sejumlah tim (yang dipandang sebagai kecil/lemah secara
teknis untuk Milan), terutama kalah 2-1 oleh Juventus di Seri A dan 1-0
untuk Leeds United. Dalam Liga Champions putaran kedua, Milan hanya menang sekali dan seri empat kali. Mereka gagal untuk mengalahkan Deportivo de La Coruña dari Spanyol di pertandingan terakhir dan Zaccheroni dipecat. Cesare Maldini, ayah dari kapten tim Paolo, diangkat dan hal segera menjadi lebih baik. Debut kepelatihan resmi Maldini di Milan dimulai dengan menang 6-0 atas A.S. Bari, yang masih memiliki senjata muda, Antonio Cassano.
Itu juga di bawah kepemimpinan Maldini bahwa Milan mengalahkan saingan
berat sekota Internazionale dengan skor luar biasa 6-0, skor yang tidak
pernah diulang dan di mana Serginho
membintangi pertandingan. Namun, setelah bentuk puncak ini, Milan mulai
kehilangan lagi termasuk kekalahan 1-0 yang mengecewakan untuk Vicenza Calcio, dengan satu-satunya gol dalam pertandingan dicetak oleh seorang Luca Toni.
Terlepas dari hasil ini, dewan direksi Milan bersikukuh bahwa Milan
mencapai tempat keempat di liga di akhir musim, tapi Maldini gagal dan
tim berakhir di tempat keenam.
- 2001-2002
Milan memulai musim 2000-2001 dengan lebih banyak penandatanganan kontrak pemain bintang termasuk Javi Moreno dan Cosmin Contra yang membawa Deportivo Alavés ke putaran final Piala UEFA. Mereka juga menandatangani Kakha Kaladze (dari Dynamo Kyiv), Rui Costa (dari AC Fiorentina), Filippo Inzaghi (dari Juventus), Martin Laursen (dari Hellas Verona), Jon Dahl Tomasson (dari Feyenoord), Ümit Davala (dari Galatasaray) dan Andrea Pirlo (dari Inter Milan). Fatih Terim
diangkat sebagai manajer, menggantikan Cesare Maldini, dan cukup
sukses. Namun, setelah lima bulan di klub, Milan tidak berada di lima
besar liga dan Terim dipecat karena gagal memenuhi harapan direksi.
Era Ancelotti
Terim digantikan oleh Carlo Ancelotti, meskipun rumor bahwa Franco Baresi akan menjadi manajer baru. Terlepas dari masalah cedera pemain belakang Paolo Maldini, Ancelotti berhasil dan mengakhiri musim 2001-02 dalam peringkat empat, tempat terakhir untuk di Liga Champions. Starting XI
pada saat itu adalah Christian Abbiati; Cosmin Contra, Alessandro
Costacurta, Martin Laursen, Kakha Kaladze, Gennaro Gattuso, Demetrio
Albertini, Serginho; Manuel Rui Costa; Andriy Shevchenko, Filippo
Inzaghi. Ancelotti membawa Milan meraih gelar juara Liga Champions pada
musim 2002/2003 ketika mengalahkan Juventus lewat drama adu penalti di Manchester, Inggris.
Milan terakhir kali meraih gelar prestisus dengan merebut juara Liga
Italia pada musim kompetisi 2003/2004 sekaligus menempatkan penyerang Andriy Shevchenko sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Italia, maka rossoneri-pun semakin ditakuti.
Pasang surut 2006-2008
Pada musim kompetisi Liga Italia Seri A 2006/2007, Milan terkait dengan skandal calciopoli
yang mengakibatkan klub tersebut harus memulai kompetisi dengan
pengurangan 8 poin. Meskipun begitu, publik Italia tetap berbangga
karena di tengah rusaknya citra sepak bola Italia akibat calciopoli,
Milan berhasil menjuarai kompetisi sepak bola yang paling bergengsi di
dunia, Liga Champions. Hasil itu didapat setelah Milan menaklukkan
Liverpool 2-1 lewat dua gol Filippo Inzaghi.
Gelar inipun menuntaskan dendam Milan yang kalah adu penalti dengan
Liverpool dua tahun silam. Gelar pencetak gol terbanyakpun disabet
pemain jenius Milan, Kaká dengan torehan 10 gol. Pada pertengahan musim, Milan mendatangkan mantan pemain terbaik dunia, Ronaldo dari Real Madrid untuk memperkuat armada penyerang mereka setelah penyerang muda Marco Borriello dihukum karena terbukti doping. Musim 2007/2008, Milan terpaksa bermain di kompetisi Piala UEFA
setelah hanya berhasil menduduki peringkat ke-5 dibawah Fiorentina
dengan selisih 2 poin. Dalam pertandingan Serie A yang terakhir, Milan
menang 4-1 atas Udinese, tapi di saat bersamaan, Fiorentina juga menang atas Torino
dengan skor 1-0 yang akhirnya posisi kedua tim tak ada perubahan. Untuk
memperbaiki performa di musim berikut (2008/2009), Milan membeli
sejumlah pemain baru, di antaranya Mathieu Flamini dari Arsenal, serta Gianluca Zambrotta dan Ronaldinho yang keduanya berasal dari Barcelona. Pada transfer paruh musim 2008/2009, Milan mendatangkan David Beckham dengan status pinjaman dari klub sepak bola Amerika Serikat LA Galaxy.
Pasca-Ancelotti
Era Leonardo
Pada akhir musim 2008/2009,Milan menempati peringkat ke-3 klasemen liga Serie A, dua peringkat di bawah rival sekota, Internazionale yang meraih scudetto dan di bawah Juventus.
Untuk memperbaiki hasil yang kurang memuaskan ini, Milan mendatangkan
pelatih muda yang sekaligus mantan pemain Milan era 90-an, Leonardo untuk menggantikan pelatih Milan sebelumnya, Ancelotti yang "hijrah ke London", tepatnya klub Chelsea F.C.. Milan juga terpaksa melepas beberapa pemainnya, antara lain:
- Kaka, pindah ke Real Madrid. Nilai transfernya ± 67 juta Euro
- Paolo Maldini, bek legendaris Milan ini memutuskan untuk pensiun
- Yoann Gourcuff, memutuskan untuk tetap di Bordeaux.
Masalah terbesar yang mengganjal transfer para pemain tersebut adalah
pihak Milan yang selalu berpikir dua kali untuk mengeluarkan uang demi
membeli seorang pemain. Pada bulan Juli dan Agustus 2009, Milan mendapatkan dua pemain baru, yaitu Oguchi Onyewu yang merupakan seorang mantan bek Standard Liège dengan status bebas transfer dan Klaas-Jan Huntelaar bekas penyerang Real Madrid dengan nilai kontrak 14,7 juta Euro.
Namun hasil yang di dapatkan Milan pada turnamen pra-musim banyak
menuai kekecewaan, pemain anyar yang diturunkan oleh Milan pada saat tur
pra-musim hanya Oguchi Onyewu karena Huntelaar baru bergabung bulan Agustus.
Musim 2009/2010 diawali Milan dengan hasil yang tidak memuaskan. Bermula ketika Milan meraih hasil imbang 2-2 melawan Los Angeles Galaxy, seterusnya, Milan terus menuai hasil negatif. Milan terperosok di ajang World Football Challange 2009. Di ajang Audi Cup, Milan juga kalah oleh Bayern Munich dengan skor 1-4. Bahkan, ketika menghadapi derby 30 Agustus 2009 melawan Internazionale di San Siro, Milan kalah memalukan dengan skor 0-4, sekaligus memecahkan rekor kemenangan terbesar Inter di San Siro.
Pertengahan Oktober 2009,
penilaian berbagai pihak tentang kinerja Leonardo sebagai pelatih yang
tadinya berada di titik terendah akibat serentetan performa buruk, mulai
terdongkrak dengan berhasilnya Leonardo memimpin Milan mengalahkan AS Roma 2-1 di San Siro. Setelah kemenangan itu, Milan juga menuai hasil positif di Stadion Santiago Bernabéu dengan kemenangan dramatis atas Real Madrid 3-2. Dan setelah itu, Milan kembali menuai kemenangan atas Chievo Verona di Stadio Marc'Antonio Bentegodi, kandang Chievo, skor 2-1 untuk kemenangan AC Milan. Pada 1 November 2009, Milan mengalahkan Parma F.C. di San Siro 2-0 sekaligus mengantarkan Milan ke peringkat 4 klasemen sementara (Zona masuk Liga Champions terakhir). Pada 19 November 2009, kekalahan 0-2 Juventus F.C. dari Cagliari membuat Milan berada di posisi runner-up di bawah Internazionale; karena, beberapa jam setelah kekalahan Juventus, Milan memenangkan pertandingannya dengan Catania, 2-0.
Memasuki bagian akhir musim Serie A April 2010,
Milan yang tengah berada di peringkat ketiga dan hanya selisih 4 poin
dari peringkat pertama kelasemen AS Roma, dan hanya berjarak 1 poin
dengan peringkat kedua Inter Milan. Namun pada akhirnya Milan harus
takluk dua kali berturut-turut dari Sampdoria 2-1, dan dari Palermo dengan skor 3-1. Dengan kekalahan tersebut, impian Milan untuk meraih gelar musim ini pupus. Pada pertandingan di giornata terakhir Seri A 2009/2010 antara Milan melawan Juventus, Leonardo memimpin Milan mengalahkan Juventus 3-0 di San Siro, sekaligus memberi kontribusi terakhirnya bagi rossoneri, dan mengumumkan bahwa ia akan berhenti melatih Milan untuk musim depan. Sejak mundurnya Leonardo, banyak spekulasi yang berpendapat mengenai pelatih baru Milan, tetapi pada 25 Juni 2010, secara mengejutkan pihak Milan mengumumkan untuk memilih Massimiliano Allegri sebagai pelatih baru Milan.
Era Allegri, Scudetto ke-18
Musim 2010/2011, Milan dipimpin oleh Massimiliano Allegri, dengan berbagai pembaruan mulai dari sponsor (bwin.com digantikan Emirates), hingga lini pemain. Di akhir bursa transfer, secara mengejutkan Milan memboyong Zlatan Ibrahimovic dari F.C. Barcelona (dengan opsi pinjaman dan pembelian 24 juta Euro di akhir musim), dan Robinho dari Manchester City. Awal musim, Milan dikejutkan dengan kekalahan 0-2 dari tim promosi A.C. Cesena, meski dalam pertandingan tersebut baik Ibrahimovic maupun Robinho memulai debutnya. Pada pertandingan derby tanggal 14 November 2010, Milan mengalahkan Internazionale di Giuseppe Meazza dengan gol tunggal penalti Ibrahimovic. Pada transfer paruh musim, Milan memboyong sejumlah pemain anyar seperti Antonio Cassano dari U.C. Sampdoria, Mark van Bommel dari Bayern Munich, dan Nicola Legrottaglie dari Juventus F.C.. Di ajang Liga Champions, Milan yang berhasil menembus babak penyisihan grup dipermalukan Tottenham Hotspur dengan skor 0-1 di San Siro. 13 Maret 2011, Milan mengalami hasil seri 1-1 dengan penghuni dasar klasemen A.S. Bari, minggu berikutnya 19 Maret, Milan dipermalukan U.S. Città di Palermo 0-1 di Stadion Renzo Barbera. Kekalahan tersebut membuat jarak poin dengan posisi 2 Internazionale berkurang menjadi 2 poin, dan itu terjadi tepat sebelum derby Milan putaran kedua. 2 April, derby
antara Milan dan Inter berlangsung di San Siro, berakhir dengan
kemenangan Milan 3-0, berkat 2 gol Pato dan 1 gol Cassano. Pada 7 Mei
2011, Milan meraih hasil imbang 0-0 dengan A.S. Roma, 1 poin tambahan hasil seri membuat poin Milan menjadi 78 poin, tak terkejar peringkat 2 Inter karena kalah head-to-head, dan membuat Milan meraih gelar juara Serie A atau scudetto yang ke-18. Pada 6 Agustus 2011, Milan bertemu kembali dengan Inter dalam rangka pertandingan Piala Super Italia, Milan sebagai juara Serie A bertemu Inter sebagai juara Piala Italia. Milan memenangi pertandingan tersebut 2-1 melalui gol Ibrahimovic dan Boateng, sementara gol Inter dicetak oleh Wesley Sneijder, membuat Milan unggul 1 Piala Super (6) dari Inter (5).
Skuat
Hingga 6 September 2011, sesuai dengan website resmi Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
|
|
Sedang dipinjamkan
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
|
|
Staf
Menurut website resmi :
- Per 6 September 2011.
Jabatan | Nama |
---|---|
Pelatih utama | Massimiliano Allegri |
Asisten pelatih | Mauro Tassotti |
Pelatih kiper | Valerio Fiori |
Manajer pelatih kiper | Marco Landucci |
Asisten teknik | Andrea Maldera |
Pelatih kebugaran | Agostino Tibaudi |
Simone Folletti | |
Fabio Allevi | |
Bruno Dominici | |
Sergio Mascheroni | |
Andrea Primitivi | |
Direktur medis | Rodolfo Tavana |
Dokter klub | Stefano Mazzoni |
Armando Gozzini | |
Manajer pelatih atletik | Daniele Tognaccini |
Kiropraktor | Kristian Baekkel |
Fisioterapis | Dario Lorenzo Fort |
Stefano Grani | |
Roberto Morosi | |
Marco Paesanti | |
Ahli pemijatan | Endo Tomoroni |
Roberto Boerci |
Hall of fame
Pemain legenda
Starting XI Liga Champions 1989. |
Catatan: Pemain bercetak tebal masih aktif bermain di Milan.
Nomor yang dipensiunkan / diabadikan
No. | Nama pemain | Posisi | Karier di Milan | Catatan |
---|---|---|---|---|
3 | Paolo Maldini | Bek tengah | 1985–2009 | Diaktifkan kembali untuk salah satu dari anak Paolo, Christian Maldini dan Daniel Maldini, bila sudah masuk tim inti Milan. |
6 | Franco Baresi | Sweeper | 1977–1997 |
Pelatih terkenal
- Herbert Kilpin
- Salah satu pendiri AC Milan sekaligus pelatih pertama Milan.
- Carlo Ancelotti
- Sumbangsihnya terhadap Milan adalah menyumbang 2 trofi Seri A dan 2 trofi Liga Champions sebagai pemain, serta 2 trofi Liga Champions dan 1 trofi Seri A sebagai pelatih.
- Cesare Maldini
- Sebagai pemain dia menyumbang 4 trofi Seri A dan 1 trofi Liga Champions.
- Arrigo Sacchi
- Pelatih yang membawa Milan mendapat predikat "The Dream Team", memenangkan 1 trofi Seri A, dan 2 trofi Liga Champions berturut-turut.
- Fabio Capello
- Suksesor dari Sacchi, di tangannya, Milan menjadi semakin gemilang. Menyumbangkan 4 trofi Seri A dan 1 trofi Liga Champions.
- Nereo Rocco
- Pelatih jenius Milan yang mengembangkan taktik catenaccio. Menyumbangkan 2 trofi Seri A, 1 trofi Liga Champions, dan 1 trofi Piala Winners.
- Vittorio Pozzo
- Pelatih legendaris Italia, meski di masanya Milan tidak terlalu bersinar, Ia membuktikan diri bahwa dirinya adalah pelatih jenius dengan menemukan formasi Metodo (2-3-2-3), formasi yang menyeimbangkan antara serangan dan pertahanan.
- Nils Liedholm
- Melatih Milan selama 3 generasi (1963-1966, 1977-1979, dan 1984-1987), Liedholm menyumbangkan 4 trofi Seri A.
- Leonardo de Araújo
- Pelatih Milan pertama yang berasal dari Brazil.
Pemain yang memenangi Piala Dunia saat bermain di Milan
Pemain yang memenangi Kejuaraan di benua asalnya saat bermain di Milan
Eropa
Amerika Latin
Pemain yang memenangi Piala Konfederasi saat bermain di Milan
- Leonardo (Arab Saudi 1997)
- Dida (Jerman 2005)
- Kaká (Jerman 2005, Afrika Selatan 2009)
- Alexandre Pato (Afrika Selatan 2009)
Peraih Ballon d'Or
- Gianni Rivera - 1969
- Ruud Gullit - 1987
- Marco Van Basten - 1988, 1989, 1992
- George Weah - 1995
- Andriy Shevchenko - 2004
- Kaká - 2007
Pemasok kostum dan Sponsor
Berikut adalah sponsor teknis pemasok kostum/franchise dan sponsor ofisial AC Milan.Periode | Pemasok kostum | Sponsor utama |
---|---|---|
1899-1978 | tidak ada | tidak ada |
1978-79 | Adidas | |
1979-80 | Adidas-Linea Milan | |
1980-81 | Linea Milan | |
1981-82 | Pooh Jeans | |
1982–83 | NR | Hitachi |
1983–84 | Cuore | |
1984 awal | Rolly Go | Rete 4 |
1984-85 | Oscar Mondadori | |
1985–86 | Gianni Rivera | Fotorex U-Bix |
1986–87 | Kappa | |
1987–90 | Mediolanum | |
1990–92 | Adidas | |
1992–93 | Motta | |
1993–94 | Lotto | |
1994–98 | Opel | |
1998–06 | Adidas | |
2006–10 | Bwin | |
2010–15 | Fly Emirates |
Prestasi
Bila dihitung berdasarkan total banyaknya gelar, maka Milan adalah
salah satu klub tersukses di Italia, dengan total raihan gelar juara
lebih dari 29 tropi dan menjadi terbanyak kedua setelah Juventus (40 tropi domestik). Milan juga menjadi klub tersukses di dunia bersama Boca Juniors, dengan rekor 14 trofi konfederasi (UEFA-Eropa) dan 4 trofi dunia. Milan juga mengenakan bintang tanda bahwa mereka memenangi lebih dari 10 gelar Seri A. Ditambah lagi, Milan juga memakai Lambang Penghargaan UEFA di seragam mereka karena memenangi lebih dari lima gelar Liga Champions.
Kejuaraan Nasional
- Juara (18): 1901; 1906; 1907; 1950-51; 1954-55; 1956-57; 1958-59; 1961-62; 1967-68; 1978-79; 1987-88; 1991-92; 1992-93; 1993-94; 1995-96; 1998-99; 2003-2004; 2010-2011
- Runner-up (14): 1902; 1947-48; 1949-50; 1951-52, 1955-56, 1960-61; 1964-65; 1968-69; 1970-71; 1971-72; 1972-1973; 1989-90; 1990-91; 2004-05
- Juara (2): 1980–81; 1982–83
- Juara (5): 1966–67; 1971–72; 1972–73; 1976–77; 2002-03
- Runner-up (7): 1941–42; 1967–68; 1970–71; 1974–75; 1984–85; 1989-90; 1997-98
- Juara (6): 1988; 1992; 1993; 1994; 2004; 2011
- Runner-up (3): 1996; 1999; 2003
Kejuaraan Eropa
- Juara (7): 1962-63; 1968-69; 1988-89; 1989-90; 1993-94; 2002-03; 2006-07
- Runner-up (4): 1957-58; 1992-93; 1994-95; 2004-05
- Juara (5): 1989; 1990; 1994; 2003; 2007
- Runner-up (2): 1973; 1993
- Juara (2): 1967–68; 1972–73
- Runner-up (1): 1973–74
Kejuaraan Dunia
- Juara (4):1969; 1989; 1990; 2007
- Runner-up (4): 1963; 1993; 1994; 2003
Kejuaraan lainnya
- Piala Latin (Piala yang paling penting bagi klub-klub Eropa pada tahun 40-an dan 50-an. Diselenggarakan sejak 1949 hingga 1957 antara juara-juara Perancis, Italia, Portugal dan Spanyol. Kejuaraan ini menghilang setelah dimulainya Piala Champions.):
- Juara (3): 1951; 1956
- Runner-up (1): 1953
- Juara (1): 1981-82
- Juara (1): 2009
- Juara (2): 1988, 1990
- Runner-up (1): 1999
- Juara (12): 1992, 1993, 1994, 1996, 1997, 2002, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2011
- Runner-up (9): 1991, 1995, 1998, 1999, 2000, 2001, 2003, 2004, 2010
AC Milan tahun ke tahun
Daftar pelatih AC Milan
Berikut ini adalah daftar pelatih Milan sepanjang sejarah.
|
|
Daftar presiden AC Milan
Milan memiliki bayak presiden sejak didirikan, beberapa dari mereka
juga adalah pemilik klub dan presiden yang diistimewakan. Inilah daftar
lengkapnya.
|
|
Daftar kapten AC Milan
|
|
Warna dan lambang Milan
Warna seragam kebanggaan Milan adalah merah-hitam,atau dalam bahasa Italia: Rossoneri, namun anehnya, di ajang final suatu kompetisi yang tidak memakai format kandang-tandang (contoh:Liga Champions) , Milan selalu memakai warna seragam putih. Tradisi ini dipercaya membawa keberuntungan untuk Milan. Dengan enam kali menang dari delapan laga final Liga Champions berseragam putih (hanya kalah melawan Ajax pada 1995 dan Liverpool pada 2005) membuat tradisi ini semakin kukuh dipertahankan. Selain kedua seragam Milan (merah-hitam dan putih), Milan memiliki seragam ketiga (third kit) berwarna hitam dengan sentuhan garis merah di beberapa bagian. Namun, seragam ketiga ini sangat jarang digunakan.Untuk "beberapa tahun" belakangan, lambang Milan memakai sentuhan bendera Milan (flag of Milan), yaitu lambang yang terlihat seperti lambang salib berwarna merah pada lambang Milan, yang aslinya adalah bendera dari Saint Ambrose. Panggilan Milan yang lainnya, Il Diavolo Rosso (setan merah) berasal dari lambang bintang yang dikenakan Milan di atas lambang klubnya. Bintang tersebut dikenakan Milan pada 1979 karena Milan sudah memenangkan lebih dari sepuluh gelar lokal (scudetto Seri A). Saat ini, lambang klub Milan adalah untuk dipersembahkan kepada bendera Comune di Milano, dengan singkatan ACM di atas dan tahun berdirinya 1899 di bawah.
Rekor statistik Milan
Paolo Maldini sampai sekarang mencetak rekor untuk total penampilan di Seri A untuk Milan dengan total ± 1000 penampilan, dan 600 diantaranya diperoleh dari Seri A (14 Mei 2007, tidak termasuk pertandingan playoff). Selanjutnya ia dikenal sebagai pemain paling sering tampil di Seri A sepanjang masa.Topskor Milan sepanjang sejarah dipegang oleh Gunnar Nordahl, yang mencetak 254 gol dalam 268 permainan. Andriy Shevchenko berada di urutan kedua dengan 243 gol dalam 298 permainan, dan pencetak gol tertinggi di skuat Milan saat ini adalah Filippo Inzaghi, dengan 101 gol dalam 220 permainan.
Milan memiliki rekor yang unik namun impresif, yaitu saat mengikuti musim 1991/1992. Milan tidak pernah kalah dalam musim tersebut. Totalnya, Milan tidak pernah kalah dalam 58 pertandingan, dimulai dengan seri 0-0 melawan Parma saat 26 Mei 1991 dan secara ironis diakhiri dengan kekalahan kandang 1-0 dengan Parma juga, 21 Maret 1993. Rekor tidak terkalahkan ini merupakan rekor terpanjang ketiga di sepak bola Eropa, di bawah Steaua Bucharest dengan 104 pertandingan tanpa kekalahan dan Celtic dengan 68 pertandingan tanpa kekalahan.
Pada 2007, Milan bersama dengan Boca Juniors dari Argentina menyandang gelar klub dengan gelar internasional terbanyak versi FIFA. Kerena status ini, Milan sempat merajai peringkat klub sepak bola terhebat dunia pada kisaran 2007.
Komponen penting Milan
Stadion
Stadion tim saat ini adalah Stadion Giuseppe Meazza yang berkapasitas 85.000 orang. Stadion ini juga dikenal dengan nama San Siro, karena berada di distrik San Siro. Stadion ini digunakan bersama dengan Internazionale, klub lain di Milan. Stadion ini dipakai ketika Seri A melaksanakan partai antara klub kota Milan, Derby della Madonnina (Ibu segala derby). Nama ini diberikan untuk penghormatan kepada patung bunda Maria yang berada di Milan (sering disebut Madonnina atau ibu), serta karena rivalitas keduanya yang sangat sengit karena keduanya sama-sama tim jajaran atas terhebat di Italia, atmosfer pertandingannya melebihi pertandigan derby manapun. Suporter AC Milan menggunakan "San Siro" untuk menyebut stadion itu karena dulunya Giuseppe Meazza, merupakan seorang pemain bintang bagi Inter (meski dia pernah membela Milan selama satu musim). Tetapi, di masa mendatang, ada wacana untuk memindahkan homebase Milan ke stadion baru, seperti yang diungkapkan wakil presiden Adriano Galliani pada tahun 2006.Basis pendukung
Secara sejarah, AC Milan (dipanggil dengan "Milan" saja di Italia) didukung oleh kaum pekerja dan kelas buruh di Milan yang umumnya merupakan para pendatang dari daerah Italia selatan (atas dasar itulah julukan "Casciavit" / obeng diberikan untuk Milan), sementara Inter lebih didukung orang-orang kaya. Meskipun begitu, pada beberapa tahun terakhir, basis pendukung telah banyak berubah. Milan kini dimiliki oleh raja media dan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, sementara Inter dimiliki pebisnis garis tengah-kiri, Massimo Moratti.Basis pendukung Milan yang disebut Milanisti mayoritas berhaluan politik sayap kiri, berseberangan dengan Inter yang didominasi oleh pendukung yang secara tradisional berhaluan sayap kanan. Grup pendukung (ultras) yang terkenal dari Milan adalah Fossa Dei Leoni yang beraliran ekstrem kiri, dan Brigate Rossonere yang beraliran ekstrem kanan. Menyusul keributan dengan suporter Inter pada derby musim kompetisi 2005/2006, Fossa Dei Leoni membubarkan diri secara organisasi. Meskipun begitu, massa mereka masih setia mendukung Milan di tribun khusus bagian selatan stadion San Siro bersama kelompok lain, dengan sebutan Curva Sud..
Basis pendukung di Indonesia
Pada 16 Maret 2003, sebuah komunitas khusus pendukung Milan di Indonesia terbentuk. Komunitas itu bernama "Milanisti Indonesia". Komunitas ini berawal dari milis oleh sesama pendukung dan akhirnya berlanjut sampai membentuk suatu organisasi. Saat ini Milanisti Indonesia sudah memiliki basis-basis di kota besar di Indonesia selain Jakarta. Saat ini, pemimpin sekaligus presiden dari Milanisti Indonesia adalah Arief Ikram.Nama
Tahun | Nama | Catatan |
---|---|---|
1899 - 1919 | Milan C.F.C (Milan Cricket and Football Club) | |
1919 - 1938 | Milan F.C (Milan Football Club) | |
1938 - 1945 | A.C. Milano (Associazione Calcio Milano) | "Milano" adalah ejaan untuk Milan dalam Italia, dipakai selama era fasisme Italia dalam Perang Dunia 2 |
1938 - | A.C. Milan (Associazione Calcio Milan) | "Milan" adalah ejaan dalam Inggris, untuk menghormati Alfred Edwards |
Himne Milan
AC Milan juga mempunyai himne yang berjudul "Inno Milan!",diciptakan oleh Tony Renis, pembuat lagu asal Italia.Bahasa Italia | Bahasa Indonesia |
---|---|
Milan milan solo con te Milan milan sempre per te Camminiamo noi accanto ai nostri eroi Sopra un campo verde sotto un cielo blu Conquistate voi una stella in piã A brillar per noi E insieme cantiamo Milan Milan solo con te, Milan!! Milan Milan sempre per te Ooo oo... Ooo oo.. Una grande squadra Sempre in festa ol㨠Ooo oo... Ooo oo.. Ooo oo.. E insieme cantiamo Milan Milan solo con te, Milan!! Milan Milan sempre per te Con il Milan nel cuore Nel profondo dell'anima Un vero amico sei E insieme cantiamo Milan Milan solo con te, Milan!! Milan Milan sempre con te Ooo oo.. Ooo oo.. |
Milan Milan hanya dengan anda Milan Milan selalu untuk anda Kita berjalan di samping pahlawan kita Di lapangan hijau, di bawah langit biru Anda memenangkan bintang utama Bersinar untuk kita Dan bersama kami menyanyi Milan Milan hanya dengan anda, Milan!! Milan Milan selalu untuk anda Ooo oo... Ooo oo.. Sebuah tim besar Juga dalam perayaan Ooo oo... Ooo oo.. Ooo oo.. Dan bersama kami menyanyi Milan Milan hanya dengan anda, Milan!! Milan Milan selalu untuk anda Dengan Milan di hati Di kedalaman jiwa Seorang sahabat sejati anda Dan bersama kami menyanyi Milan Milan hanya dengan anda, Milan!! Milan Milan selalu untuk anda Ooo oo... Ooo oo.. |
Tim rival
Sebagai tim tradisional dalam kompetisi Italia dan Eropa, Milan memiliki berbagai rival/pesaing yang seimbang, yang telah bertemu dengan Milan di berbagai ajang pertandingan.Serba-serbi AC Milan di bidang keuangan
Berdasarkan Deloitte Football Money League yang diterbitkan oleh konsultan Deloitte, di musim 2005/2006, Milan ada di peringkat kelima klub sepak bola dengan pendapatan terringgi di dunia dengan jumlah estimasi pendapatannya 233.7 juta Euro. Saat ini, Milan menempati peringkat keenam dalam daftar Klub Sepakbola Terkaya Di Dunia oleh majalah Forbes, membuat Milan klub sepak bola Italia terkaya.Fly Emirates adalah sponsor Milan saat ini, di mulai dari musim 2010/2011 dan setidaknya akan bertahan hingga 5 musim ke depan. Perusahaan judi online Austria, bwin.com adalah sponsor Milan yang sebelumnya, dengan kontrak empat tahun dimulai dari musim 2006/2007.
Sebelum bwin.com, sponsor Milan adalah Opel, perusahaan mobil asal Jerman. Opel mensponsori Milan selama 12 tahun, dan terpampang selama itu juga dengan logonya, namun, pada musim 2003/2004 dan 2005/2006 nama sponsor Opel di seragam Milan berubah, menjadi Meriva (2003/2004) dan Zafira (2005/2006), dua mobil produk mereka.
Seragam dan perlengkpan olahraga Milan saat ini disuplai dari perusahaan manufaktur olahraga Jerman, Adidas, yang kontraknya berakhir pada musim 2017/2018. Kontrak ini membuat Adidas adalah manufaktur resmi semua seragam dan perlengkapan replika Milan. Sebelum Adidas, perusahaan olahraga Italia Lotto adalah manufaktur resmi seragam dan perlengkapan Milan. Tanggal 14 Januari 2008, Milan dan Adidas memperbaharui kontrak kerjasama sampai 30 Juni 2018. Berdasarkan kontrak, Adidas bertanggungjawab terhadap tiga franchise Milan: sponsor terhadap seragam, merchandise Milan, dan distribusi semua produk non-sepak bola Milan.
Superleague Formula
Milan juga mensponsori "AC Milan Superleague Formula" dalam ajang balap mobil Superleague Formula (ajang balap mobil formula yang diponsori klub sepak bola, dan balapan sesuai nama klub yang mensponsorinya). Robert Doornbos yang balapan untuk Minardi dan Red Bull Racing di kejuaraan dunia Formula One, akan membalap untuk Milan. Doornbos memenangkan balapan pertamanya untuk tim di Superleague Formula Nürburgring 2008. Doornbos digantikan oleh juara GP2 series, Giorgio Pantano. Penggantian ini menyebabkan Milan adalah peserta pertama yang memakai lebih dari satu pembalap. Di balapan pertama Giorgio, tim AC Milan mengalami masalah pada gearbox - saat pertandingan kualifikasi - yang menyebabkan ia terdampar di grid ke-16 saat balapan pertama. AC Milan memenangkan balapan kedua dari pembukaan musim 2009. Pada musim 2010, Milan menggunakan jasa Yelmer Buurman sebagai pengendara mobil Superleague Formula.Galeri
-
Skuat Milan di final Liga Champions 2007
-
Ruang ganti pemain Milan di San Siro
-
0 komentar:
Posting Komentar