Soeharto:
Secara sederhana saya katakan
bahwa yang menjadi dalang gerakan kudeta merangkak Gerakan 30 september ini
adalah jenderal-jenderal Pro CIA atau pro Blog Barat, dapat disebutkan disini
yang menjadi dalang Utamanya adalah Jenderal Besar Soeharto [yang paling
diuntungkan dalam gerakan ini]. yang menjadi target dari gerakan ini adalah
Presiden Soekarno dan Partai Komunis Indonesia, kenapa presiden soekarno mau
digulingkan???, Karena gerakan ini bukan gerakan nasional, tetapi gerakan
internasional atau gerakan blog barat yang ingin menggulingkan Bung Karno yang
sedang membangun gerakan yangingin menyaingi Blok Barat.[sebenarnya bung Karno
bukan pro blog Timur, tetapi ingin membangun Blok tersendiri [diluar blok
timur] yang ingin menyaingi blog barat yang congkak.] Blok yang ingin dibangun
oleh bung karno ini, kita sebut saja Blok Marhaenesia, sayang blok yang akan
menyaingi blok Barat ini layu sebelum berkembang di “cabut” oleh blok Barat.
Fakta lain kenapa saya katakan
Bung karno dan PKI adalah korban keganasan Gerakan 30 September atau kudeta
berdarah 30 S/PKI [dengan embel-embel PKI] adalah Bung karno Sendiri yang jatuh
dari tampuk kekuasaan setelah peristiwa ini terjadi, yang kedua adalah PKI,
lihatlah hampir seluruh fungsionaris PKI dibunuh bak maling ayam, lihatlah para
simpatisan PKI sebagian besar di Pulau Jawa dan Bali jadi korban sia-sia oleh
keganasan tentara dan ormas anti PKI [korban yang meninggal diperkirakan
belasan juta orang yang dibantai antara tahun 1965 – 1967].
Jadi kesimpulannya singkat
saja, yang menjadi dalang gerakan ini adalah Militer ,Pro CIA/Amerika
Serikat/Blok Barat yang diketuai oleh Soeharto. yang menjadi korban dari
gerakan kudeta 30 september ini adalah soekarno dan Partai Komunis Indonesia.
Soekarno:
Sebuah penafsiran sejarah atas
peristiwa kudeta berdarah Gerakan 30 September PKI kembali muncul. Menurut
sebuah buku terbaru, peristiwa G30S PKI didalangi oleh Presiden Soekarno.
Mayjen Soeharto, saat itu menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat,
tidak terlibat. Pandangan ini muncul dari penulis buku "Sukarno File,
Kronologis Suatu Keruntuhan", Antonie C.A. Dake, dalam peluncurkan bukunya
di sebuah rumah makan di Wisma Kodel, Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta
Selatan, Kamis (17/11/2005). "Mastermind dari peristiwa tersebut
adalah Soekarno," kata Dake tegas saat menjawab pertanyaan salah seorang
peserta diskusi dalam peluncuran bukunya. Acara peluncuran buku ini dihadiri
salah satu putri Bung Karno, Sukmawati Soekarnoputri. Juga hadir mantan Ketua
DPR Akbar Tandjung, FachryAli, Budiman Sudjatmiko, serta beberapa peneliti dari
Sugeng Sarjadi Syndicate sebagai penyelenggara acara. Menurut Dake, Presiden
Soekarno telah mengetahui dua hari sebelumnya bahwa 1 Oktober pukul 04.00
adalah hari kudeta. Soekarno telah mengetahui jenderal TNI Angkatan Darat mana
yang menjadi sasaran dan apa yang akan terjadi terhadap mereka. "Saya
tidak menemukan bukti-bukti yang dapat mengatakan bahwa Soeharto terlibat. CIA
juga tidak terlibat. Cerita sebenarnya jauh lebih sederhana dan kurang meriah
setelah arsip Amerika dibuka setelah sekian tahun," paparnya. Tuduhan
kepada Soeharto sebagai dalang peristiwa G30S PKI, menurut Dake, tidak
beralasan. Alasannya, tindakan yang diambil Soeharto adalah reaksi atas tragedi
yang menimpa pada jenderal. Lalu dijelaskan Dake, pada 4 Agustus 1965 Soekarno
pernah memanggil beberapa orang ke Istana, salah satunya Untung. Untung cs itu
diminta untuk menindak para jenderal yang dianggap tidak loyal karena menolak
pembentukan angkatan kelima. Untung, yang merupakan salah satu perwira pengawal
Presiden Soekarno, menjawab, "Jika bapak membiarkan kita menindak para
jenderal, saya akan melaksanakan perintah apa pun dari pemimpin besar."
Sebelum diterbitkan dalam Bahasa Indonesia, buku Dake telah diterbitkan dalam
Bahasa Belanda.Buku setebal 549 halaman ini diterbitkan Aksara Karunia,
November 2005. Rencananya buku "Sukarno File" juga akan diterbitkan
dalam Bahasa Inggris. Buku ini merupakan hasil penelitian Dake selama enam
tahun. Untuk penelitian ini Dake banyak menggunakan dokumen rahasia di Amerika
Serikat yang kini bisa diakses publik. Di Eropa, Dake dikenal sebagai
kriminolog. Ia sempat menjadi koresponden stasiun televisi nasional Belanda di
Rusia dan banyak mengamati perkembangan politik di Rusia.
PKI :
PKI yang menjadi dalang peristiwa Gerakan 30
September 1965. Dimana peristiwa itu mengigatkan kita bahwa PKI selalu berusaha
mencari kesempatan untuk melakukan Kudeta (perebutan kekuasaan).
Dalam buku tersebut juga disebutkan bahwa Aidit
menugaskan Kamaruzaman alias Syam sebagai Ketua Biro Khusus PKI untuk merancang
dan mempersiapkan perebutan kekuasaan. Kemudian biro ini melakukan pembinaan
terhadap perwira-perwira ABRI diantaranya adalah Brigjen Supardjo dan Letkol
Untung dari TNI AD, Kolonel Sunardi dari TNI AL dan Letkol Anwas dari
Kepolisian. PKI menyadari bahhwa hambatan untuk mencapai tujuannya adalah TNI
AD. Oleh karena itu pada tanggal 30 September 1965 sebelum subuh tanggal 1
Oktober 1965 upaya penculikan dan pembunuhan terhadap para perwira tinggi TNI
AD dilancarkan. Di buku tersebut juga dipaparkan bahwa penumpasan pemberontakan
G30S/PKI dilakukan oleh ABRI dan rakyat yang setia kepada Pancasila. Mayjen
Soeharto sebagai Panglima Kostrad (Komando Strategi Angkatan Darat) mengambil
langkah-langkah untuk memulihkan kembali keadaan.
0 komentar:
Posting Komentar