Pages

Selasa, 13 September 2011

Kerajaan Indragiri 1347–1945

Istana Kerajaan Indragiri
Kerajaan Inderagiri merupakan sebuah Kerajaan Melayu yang pernah berdiri, sekarang dengan wilayahnya berada pada Kabupaten Indragiri Hilir, dan Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, Indonesia.
Sebelumnya kerajaan ini merupakan bawahan (vazal) Kerajaan Pagaruyung dan sekaligus sebagai kawasan pelabuhan. Kemudian kerajaan ini diperebutkan oleh Kesultanan Jambi, Kesultanan Siak, dan Kesultanan Aceh.

Etimologi

Inderagiri berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu Indera yang bermaksud sama dengan raja dan Giri yang berarti bukit atau kedudukan yang tinggi, sehingga kata inderagiri secara harfiah berarti Raja Bukit.

Pendirian

Sampai tahun 1515, berdasarkan catatan perjalanan Tomé Pires dalam Suma Oriental kawasan Indragiri masih disebutkan sebagai kawasan pelabuhan raja Minangkabau, namun kerajaan ini diberi kebebasan mengatur urusan dalam dan luar negerinya sendiri. Wilayah kerajaan ini dilalui oleh Batang Kuantan (atau disebut juga Sungai Indragiri pada kawasan hilirnya), di mana hasil bumi dari kawasan pedalaman Minangkabau dulunya didistribusikan melalui sungai ini, yang berhulu pada Danau Singkarak (sekarang masuk wilayah Provinsi Sumatera Barat) dan bermuara pada kawasan pesisir timur Pulau Sumatera.

Indragiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu “Indra” yang berarti mahligai dan “Giri” yang berarti kedudukan yang tinggi atau negeri, sehingga kata Indragiri diartikan sebagai Kerajaan Negeri Mahligai Kerajaan Indragiri diperintah langsung dari Kerajaan Malaka pada masa Raja Iskandar yang bergelar Narasinga I.
Pada generasi Raja yang ke 4 (empat) barulah istana Kesultanan Indragiri didirikan oleh Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alamin, bergelar Nara Singa II beristerikan Putri Dang Purnama, bersamaan didirikannya Rumah Tinggi di Kampung Dagang.
Adapun Silsilah dari Kerajaan ini sebagai berikut :
  1. Raja Kecik Mambang alias Raja Merlang I. Memerintah pada tahun 1298 – 1337, beliau adalah Sultan Indragiri pertama yang merupakan Putra Mahkota dari Kerajaan Melaka.
  2. Raja Iskandar alias Nara Singa I. Memerintah pada tahun 1337 – 1400 M dan merupakan Sultan Indragiri ke dua.
  3. Raja Merlang II bergelar Sultan Jamalluddin Inayatsya. Memerintah pada tahun 1400 – 1473 M dan merupakan Sultan Indragiri ke tiga.
  4. Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alamin bergelar Nara Singa II. Memerintah pada tahun 1473 – 1452 M dan merupakan Sultan Indragiri ke empat, dimakamkan di Pekan Tua / Kota Lama.
  5. Sultan Usulluddin Hasansyah. Memerintah pada tahun 1532 – 1557 M dan merupakan Sultan Indragiri ke lima.
  6. Raja Ahmad bergelar Sultan Mohamadsyah. Memerintah pada tahun 1557 – 1599 M dan merupakan Sultan Indragiri ke enam.
  7. Raja Jamalluddin bergelar Sultan Jammalludin Keramatsyah. Memerintah pada tahun 1559 – 1658 M dan merupakan Sultan Indragiri ke tujuh.
  8. Sultan Jamalluddin Suleimansyah. Memerintah pada tahun 1658 – 1669 M dan merupakan Sultan Indragiri ke delapan.
  9. Sultan Jamalluddin Mudoyatsyah. Memerintah pada tahun 1669 – 1676 M dan merupakan Sultan Indragiri ke Sembilan.
  10. Sultan Usulluddin Ahmadsyah. Memerintah pada tahun 1676 – 1687 M dan merupakan Sultan Indragiri ke sepuluh.
  11. Sultan Abdul Jalilsyah. Memerintah pada tahun 1687 – 1700 M dan merupakan Sultan Indragiri ke sebelas.
  12. Sultan Mansyursyah. Memerintah pada tahun 1700 – 1704 M dan merupakan Sultan Indragiri ke dua belas.
  13. Sultan Modamadsyah. Memerintah pada tahun 1704 – 1707 M dan merupakan Sultan Indragiri ke tiga belas.
  14. Sultan Musafarsyah. Memerintah pada tahun 1707 – 1715 M dan merupakan Sultan Indragiri ke empat belas.
  15. Raja Ali bergelar Sultan Zainal Abidin Indragiri. Pada awalnya beliau merupakan Mangkubumi Indragiri kemudian menjadi Sultan Indragiri ke lima belas yang memerintah pada tahun 1715 – 1735 M dan dimakamkan di Kota Lama.
  16. Raja Hasan bergelar Sultan Salehuddin Keramatsyah. Memerintah pada tahun 1735 – 1765 M dan merupakan Sultan Indragiri enam belas. Dimakamkan di Kampung Tambak sebelah hilir Kota Rengat.
  17. Raja Kecik Besar bergelar Sultan Sunan. Memerintah pada tahun 1765 – 1784 M dan merupakan Sultan Indragiri ke tujuh belas. Dimakamkan di Mesjid Daik Riau.
  18. Sultan Ibrahim. Memerintah pada tahun 1784 – 1815 M dan merupakan Sultan Indragiri ke delapan belas. Beliau adalah yang mendirikan kota Rengat dan pernah ikut dalam perang Teluk Ketapang untuk merebut kota melaka dari tangan Belanda pada tanggal 18 Juni 1784. Dimakamkan di Mesjid Raya Rengat.
  19. Raja Mun bergelar Sultan Mun Bungsu. Memerintah pada tahun 1815 – 1827 M dan merupakan Sultan Indragiri ke sembilan belas, beliau pernah bertapa di puncak Gunung Daik.
  20. Raja Umar bergelar Sultan Berjanggut Keramat Gangsal. Memerintah pada tahun 1827 – 1838 M dan merupakan Sultan Indragiri ke dua puluh.
  21. Raja Said bergelar Sultan Said Modoyatsyah. Memerintah pada tahun 1838 – 1876 M dan merupakan Sultan Indragiri ke dua puluh satu.
  22. Raja Ismail bergelar Sultan Ismailsyah. Memerintah pada tahun 1876 M – hanya seminggu naik tahta kerajaan kemudian meninggal dunia karena sakit dan merupakan Sultan Indragiri ke dua puluh dua.
  23. Tengku Husin alias Tengku Bujang bergelar Sultan Husinsyah. Memerintah pada tahun 1877 – 1883M dan merupakan Sultan Indragiri ke dua tiga. Dimakamkan di Raja Pura ( Japura).
  24. Tengku Isa bergelar Sultan Isa Mudoyatsyah. Memerintah pada tahun 1887 – 1902 M dan merupakan Sultan Indragiri ke dua puluh empat. Dimakamkan di Mesjid Raya Rengat.
  25. Raja Uwok. Sebagai Raja Muda Indragiri, memangku pada tahun 1902 – 1912 M.
  26. Tengku Mahmud bergelar Sultan Mahmudsyah. Memerintah pada tahun 1912 – 1963 M dan merupakan Sultan Indragiri ke dua puluh lima. Oleh T.N.I diberikan pangkat Mayor Honorair TNI dengan surat penetapan Panglima T.N.I No. 228/PLM/Pers/1947 tanggal 11 Desember 1947.

0 komentar:

Posting Komentar

"CINTAILAH SEJARAH KARENA KEHIDUPAN YANG ANDA ALAMI SAAT INI BERAWAL DARI SEJARAH"