Bendera
Lambang
Republik Azerbaijan (bahasa Azeri: Azərbaycan Respublikası) adalah sebuah negara di Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya. Ia berbatasan dengan Rusia di sebelah utara, Georgia dan Armenia di barat, dan Iran di selatan. Republik Otonomi Nakhichevan (sebuah eksklave milik Azerbaijan) berbatasan dengan Armenia di sebelah utara, Iran di selatan, dan Turki di barat.
Azerbaijan adalah negara sekuler dan telah menjadi anggota dari Dewan Eropa sejak 2001. Mayoritas populasi adalah Muslim Syiah dan turunan Turki barat, dikenal sebagai Azerbaijani, atau singkatnya Azeri. Negara ini resminya demokrasi, namun dengan peraturan otoritas kuat.
Sejarah
Sejarah awal penduduk daerah yang kini dikenal sebagai Azerbaijan ialah bangsa Albania Kaukasia, bangsa penutur bahasa-bahasa Kaukasus
yang muncul di daerah ini sebelum rombongan besar orang yang akhirnya
menyerang Kaukasus. Secara historis Azerbaijan telah dilindungi berbagai
bangsa, termasuk bangsa Persia, Yunani, Romawi, Armenia, Arab, Turki, Mongol dan Rusia.
Kerajaan pertama yang muncul di Republik Azerbaijan masa kini ialah Mannae pada abad ke-9 M, berlangsung hingga 616 SM saat menjadi bagian Kekaisaran Media, yang kemudian menjadi bagian Kekaisaran Persia pada 549 M. Satrapi Atropatene dan Albania Kaukasia didirikan pada abad ke-4 SM dan termasuk kurang lebih wilayah negara kebangsaan Azerbaijan dan bagian selatan Dagestan masa kini.
Islam tersebar cepat di Azerbaijan menyusul futuhat pada abad ke-7–8.
Setelah kekuasaan Kekhalifahan Arab menyusut, beberapa negara
semimerdeka telah terbentuk, kesultanan Shirvanshah menjadi salah satu
darinya. Pada abad ke-11, Turki Seljuk yang menaklukkan menjadi kekuatan dominan di Azerbaijan dan meletakkan dasar etnis Azerbaijani masa kini. Pada abad ke-13-14, negeri ini diserang bangsa Mongol-Tatar.
Azerbaijan ialah bagian Kesultanan Persia Safavid selama abad ke-15–18.
Juga mengalami masa singkat perpecahan bangsawan pada pertengahan abad
ke-18 hingga awal abad ke-19, dan terdiri atas kekhanan-kekhanan yang
merdeka. Menyusul Perang Persia-Rusia antara Kesultanan Persia Qajar, seperti Ganja, Guba, Baku dan kekhanan-kekhanan merdeka lainnya, dan Kekaisaran Rusia, Azerbaijan direbut Rusia melalui Perjanjian Gulistan pada 1813, dan Perjanjian Turkmenchay
pada 1828, dan beberapa perjanjian yang lebih awal antara tsar Rusia
dan para khan berakhir pada dasawarsa pertama abad ke-19. Pada 1873, minyak ("emas hitam") ditemukan di kota Baku, ibukota Azerbaijan nantinya. Dari awal abad ke-20 hampir separuh cadangan minyak dunia disuling di Baku.
Setelah jatuhnya Kekaisaran Rusia selama PD I, Azerbaijan bersama Armenia dan Georgia menjadi bagian Republik Federasi Demokrasi Transkaukasia yang berumur pendek. Saat republik itu bubar pada Mei 1918, Azerbaijan menyatakan kemerdekaan sebagai Republik Demokrasi Azerbaijan.
RDA ialah negara republik berpenduduk mayoritas Muslim pertama di dunia
dan hanya berlangsung 2 tahun, dari 1918 hingga 1920, sebelum Tentara Merah menyerang Azerbaijan. Pada Maret 1922, Azerbaijan, bersama dengan Armenia dan Georgia, menjadi bagian RSFS Transkaukasia dalam Uni Soviet yang baru terbentuk. Pada 1936, RSFST bubar dan Azerbaijan menjadi republik bagian RSUS sebagai RSS Azerbaijan.
Selama PD II, Jerman Nazi menyerang Uni Soviet. Tujuan utama serangan Operasi Edelweiss Adolf Hitler
ialah mencaplok ibukota kaya minyak Azerbaijan, Baku. Karena alasan
perang, pekerja minyak Soviet diwajibkan bekerja tanpa henti dan
warganegaranya menggali parit dan rintangan antitank untuk menghalau
kemungkinan serangan musuh. Namun, Operasi Edelweiss gagal. Pasukan
Jerman pertama kali gagal di pegunungan Kaukasus, mereka kalah telak dalam Pertempuran Stalingrad.
Pada 1990, orang Azeri berkumpul untuk memprotes kekuasaan Soviet dan
menuntut kemerdekaan. Secara brutal demonstrasi itu ditindas oleh
campur tangan Soviet dalam peristiwa yang kini disebut orang Azeri
sebagai Januari Hitam.
Namun pada 1991, Azerbaijan memproklamasikan kemerdekaannya saat
jatuhnya Uni Soviet. Sayangnya, tahun-tahun awal kemerdekaannya
teralihkan dengan perang terhadap Armenia dan gerakan separatis Armenia atas kawasan Nagorno-Karabakh. Meski ada gencatan senjata
di tempat sejak 1994, Azerbaijan belum memecahkan konflik dengan
Armenia atas wilayah yang dominannya orang Armenia. Sejak akhir perang,
Azerbaijan kehilangan kendali 14 - 16% wilayahnya termasuk
Nagorno-Karabakh sendiri. Sebagai akibat konflik, kedua negara menghadapi masalah pengungsi dan orang terlantar seperti kesulitan ekonomi.
Namun, mantan pemimpin Azeri Soviet Heydər Əliyev
mengubah pola ini di Azerbaijan dan mulai mengeksploitasi cadangan
minyaknya yang kaya di Baku, sesuatu yang membuat Azerbaijan terkenal. Heyder Eliyev
juga membersihkan perjudian dan bisa menekan tingkat pengangguran di
negara itu. Ia juga mencari hubungan lebih dekat dengan Turki saat
secara serentak membuat usaha memecahkan konflik Karabakh secara damai dengan Armenia. Namun, keadaan politik di Azerbaijan tetap tegang khususnya setelah Heydar Aliyev, saat kematiannya, memilih putranya Ilham
menyandang jabatan presiden. Kekuatan oposisi Azeri tak puas dengan
pergantian dinasti ini dan menuntut pemerintahan demokratis.
Nama
Kini, dalam masalah sejarah, penandaan istilah Azerbaijan telah
bervariasi dari penandaan geografi historisnya dan ini telah menyebabkan
beberapa diskusi politik. Ada beberapa hipotesis yang berkaitan dengan
asal nama "Azerbaijan." Teori yang paling umum ialah secara eponim
Azerbaijan dinamai menurut Atropates, satrap (gubernur) bangsa Media Iran, yang menguasai sebuah kawasan yang ditemukan di Azarbaijan Iran modern yang disebut Atropatene. Dipercaya nama Atropates diturunkan dari akar Bahasa Persia Kuno yang berarti "dilindungi oleh api."
Ada pula pendapat lain yang mengatakan bahwa istilah ini ialah Turkifikasi tipis dari Azarbaijan, versi nama Persia asli yang diarabkan Âzarâbâdagân, tersusu atas âzar+âbadag+ân (âzar=api; âbâdag=daerah olahan; ân=akhiran
jamak); bahwa secara tradisional kata itu berarti "tanah api abadi"
atau "tanah api", yang mungkin menyatakan secara tak langsung kuil api Zoroastrianisme di negeri ini. Beberapa sejarawan Azeri berpendapat bahwa nama itu tersusun atas 4 unsur bahasa Azerbaijan: az+er+bay+can,
yang berarti "tanah orang Az yang pemberani" atau "sebuah tempat yang
ditinggikan untuk kaum hartawan dan agung." Secara puitis Azerbaijan
juga disebut Odlar Yurdu ("Negeri Api (Abadi)").
Pembagian administratif
Azerbaijan terbagi atas:
- 59 rayon,
- 11 kota (şəhər - şähär),
- 1 republik otonomi (muxtar respublika);
- Rayon Abşeron,
- Rayon Agcabadi,
- Rayon Agdam,
- Rayon Agdas,
- Rayon Agstafa,
- Rayon Agsu,
- Kota Ali Bayramlı,
- Rayon Astara,
- Kota Baku,
- Rayon Balakan,
- Rayon Barda,
- Rayon Beylaqan,
- Rayon Bilasuvar,
- Rayon Cabrayil,
- Rayon Calilabad,
- Rayon Daskasan,
- Rayon Davaci,
- Rayon Fuzuli,
- Rayon Gadabay,
- Kota Gəncə,
- Rayon Goranboy,
- Rayon Goycay,
- Rayon Haciqabul,
- Rayon Imisli,
- Rayon Ismayilli,
- Rayon Kalbacar,
- Rayon Kurdamir,
- Rayon Laçin,
- Rayon Lənkəran,
- Kota Lənkəran/Lankaran Sahari,
- Rayon Lerik,
- Rayon Masalli,
- Kota Mingəçevir,
- Rayon Naftalan,
- Republik Otonomi Nakhichevan,
- Rayon Neftçala,
- Rayon Oguz,
- Rayon Qabala,
- Rayon Qax,
- Rayon Qazax,
- Rayon Qobustan,
- Rayon Quba,
- Rayon Qubadli,
- Rayon Qusar,
- Rayon Saatli,
- Rayon Sabirabad,
- Rayon Saki,
- Kota Saki,
- Rayon Salyan,
- Rayon Samaxi,
- Rayon Samkir,
- Rayon Samux,
- Rayon Siyazan,
- Kota Sumqayit,
- Rayon Susa,
- Kota Susa,
- Rayon Tartar,
- Rayon Tovuz,
- Rayon Ucar,
- Rayon Xacmaz,
- Kota Xankandi/Khankendi,
- Rayon Xanlar,
- Rayon Xizi,
- Rayon Xocali,
- Rayon Xocavand,
- Rayon Yardımlı,
- Rayon Yevlax,
- Kota Yevlax,
- Rayon Zangilan,
- Rayon Zaqatala,
- Rayon Zardab.
0 komentar:
Posting Komentar