Bendera
Lambang
Yang pertama kali mendirikan Kerajaan di wilayah Sarawak adalah
seorang Pangeran dari Kesultanan Brunei yaitu Pangeran Muda Tengah bin
Sultan Muhammad Hasan, Sultan Brunei ke-9. Berdirinya Kerajaan Sarawak
ini bermula ketika wilayah Sarawak itu diberikan kepada Pangeran Muda
Tengah oleh Abangnya yang adalah Sultan Brunei yang memerintah pada saat
itu yaitu Sultan Abdul Jalilul Akbar. Maka kemudian pada sekitar tahun
1627 M didirikanlah Kesultanan Sarawak yang merupakan Kerajaan pertama
di wilayah Sarawak dengan Pangeran Muda Tengah bin Sultan Muhammad Hasan
sebagai Sultan Sarawak / Raja Sarawak yang pertama dengan gelar Sultan Ibrahim Ali Omar Shah yang lebih populer dengan sebutan Sultan Tengah atau Raja Tengah
dengan pusat pemerintahan disekitar Kota Kuching sekarang. Dengan
demikian berarti Sultan Tengah atau Raja Tengah inilah yang pertama kali
membuka wilayah yang kemudian menjadi Kota Kuching yang sekarang ini.
Sultan Tengah / Raja Tengah itu kemudian menurunkan zuriatnya di Sambas
yang mana keturunan Baginda itu kemudian turun temurun menjadi
Sultan-Sultan Sambas. Namun demikian setelah Sultan Tengah wafat pada
sekitar tahun 1657 M, karena situasi dan kondisi tertentu, anak Baginda
tidak diangkat sebagai penggantinya yang meneruskan tahta Kesultanan
Sarawak itu tetapi Negeri Sarawak itu kemudian dikembalikan ke
pemerintahan Kesultanan Brunei yang kemudian oleh Sultan Brunei diangkat
seorang Wakil Sultan Brunei di wilayah Sarawak itu dengan gelar Pangeran Indra Mahkota.
Sehingga dengan demikian Sultan Tengah atau Raja Tengah itu adalah
Sultan Sarawak yang pertama dan sekaligus sebagai Sultan Sarawak yang
terakhir.
Selanjutnya pada masa Pangeran Indra Mahkota yang ke-3 yaitu Pangeran
Indra Mahkota Muhammad Saleh, yaitu pada sekitar tahun 1834 M, seorang
Saudagar yang juga mantan tentara British yang bernama James Brooke
datang ke Sarawak dan bertemu dengan Pangeran Indra Mahkota Muhammad
Saleh itu. James Brooke ini yang memang sangat berambisi untuk menjadi
Seorang Raja Melayu itu kemudian melihat peluang bahwa ia dapat
memperoleh kekuasaan di wilayah Sarawak ini. Maka kemudian setelah
berhasil mempengaruhi Pangeran Muda Hasyim yaitu seorang tangan kanan
(kepercayaan) Sultan Brunei saat itu, Pangeran Indra Mahkota Muhammad
Saleh disingkirkan dan kemudian sebagai gantinya James Brooke diangkat
oleh Sultan Brunei sebagai Gubernur di wilayah Sarawak itu. Dalam waktu
kurang dari 10 tahun kemudian James Brooke dengan strategi liciknya
berhasil mengkhianti Sultan Brunei sehingga kemudian wilayah Sarawak
terlepas dari kekuasaan Kesultanan Brunei yaitu pada tahun 1842 M.
Setelah itu maka James Brooke mengumumkan dirinya sebagai "Raja" yang
kemudian disebut orang dengan sebutan Raja Putih Sarawak. Setelah
menjadi Raja Sarawak yang wilayah pemerintahannya berdampingan dengan
pemerintahan Kesultanan Brunei, James Brooke ini dengan berbagai
strategi licik dan kekuatannya yang semakin besar dengan tentunya
dukungan British dibelakangnya, kembali merongrong wilayah kekuasaan
Kesultanan Brunei lainnya sehingga dari masa ke masa wilayah Kesultanan
Brunei menjadi semakin kecil hinggalah seperti yang ada sekarang ini.
Dalam pandangan para Sejarawan dan Pemerhati Sejarah bahwa bila
disebutkan "Kesultanan Sarawak" maka itu adalah merujuk kepada Kerajaan
Sarawak yang didirikan oleh Sultan Tengah sedangkan bila disebutkan
"Kerajaan Sarawak" maka itu adalah merujuk kepada Kerajaan Sarawak yang
didirikan oleh James Brooke.
Kerajaan Sarawak adalah negara yang didirikan oleh Sir James Brooke tahun 1842 dengan memperoleh kemerdekaan dari Kesultanan Brunei. Pada tahun 1888, Charles Anthony Johnson Brooke,
penerus James Brooke, menerima menjadi Protektorat Britania. Kerajaan
ini terus menjadi Protektorat sampai tahun 1946, ketika penguasa ketiga,
Charles Vyner Brooke, menyerahkan haknya kepada Britania Raya.
Jadi Kerajaan Sarawak yang didirikan oleh Sultan Tengah itu jauh
lebih dahulu yaitu pada tahun 1627 M sebagai Kerajaan yang pertama di
wilayah Sarawak yang kemudian pada sekitar tahun 1660 M diganti dengan
pemerintahan Wakil Sultan Brunei di wilayah Sarawak dengan gelar
Pangeran Indra Mahkota. Pada sekitar Tahun 1840 M, Pemerintahan Pangeran
Indra Mahkota digantikan dengan pemerintahan Gubernur Sarawak yang
dipimpin olej James Brooke yang masih berada di bawah kekuasaan
Kesultanan Brunei hingga kemudian James Brooke merebut kekuasaan wilayah
Sarawak itu dari Sultan Brunei dan mendirikan pemerintahan sendiri di
Sarawak pada tahun 1842 M.
Dengan demikian urutan pemerintahan yang pernah memerintah di wilayah
Sarawak adalah : Kesultanan Sarawak dibawah pemerintahan Sultan Ibrahim
Ali Omar Shah yang populer dengan sebutan Sultan Tengah atau Raja
Tengah dari tahun 1627 M hingga tahun 1657 M, kemudian digantikan dengan
pemerintahan Wakil Sultan Brunei di Sarawak dengan gelar Pangeran Indra
Mahkota, mulai dari Pangeran Indra Mahkota ke-1 hingga Pangeran Indra
Mahkota ke-7 yaitu dari tahun 1657 M hingga tahun 1834 M, lalu
digantikan dengan pemerintahan Gubernur Sarawak James Brooke yang berada
dibawah Kesultanan Brunei dari tahun 1840 M sampai tahun 1842 M, lalu
pemerintahan James Brooke dan keturunannya sebagai Raja Putih Sarawak
dari tahun 1842 M hingga diserahkannya kekuasaan pemerintahan Sarawak
itu oleh Pemerintah Britania kepada Pemerintahan Persekutuan Tanah
Melayu hingga kemudian menjadi Pemerintahan Negeri Sarawak seperti yang
ada sekarang ini.
0 komentar:
Posting Komentar