Bendera
Lokasi
Ibu Kota
Pada masa dahulu, pemerintahan negara ini dikecam karena politik 'apartheid'nya tetapi sekarang Afrika Selatan adalah sebuah negara demokratis
dengan penduduk kulit putih terbesar di benua Afrika. Afrika Selatan
juga merupakan negara dengan berbagai macam bangsa dan mempunyai 11
bahasa resmi. Negara ini juga terkenal sebagai produsen berlian, emas dan platinum yang utama di dunia.
Sejarah
Afrika Selatan merupakan salah satu negara tertua di benua Afrika. Banyak suku telah menjadi penghuninya termasuk suku Khoi, Bushmen, Xhosa dan Zulu. Penjelajah Belanda yang dikenal sebagai Afrikaner tiba disana pada 1652. Pada saat itu Inggris juga berminat dengan negara ini, terutama setelah penemuan cadangan berlian yang melimpah. Hal ini menyebabkan Perang Britania-Belanda dan dua Perang Boer. Pada 1910, empat republik utama digabung di bawah Kesatuan Afrika Selatan. Pada 1931, Afrika Selatan menjadi jajahan Britania sepenuhnya.
Walaupun negara ini berada di bawah jajahan Britania, mereka terpaksa
berbagi kuasa dengan pihak Afrikaner. Pembagian kuasa ini telah
berlanjut hingga tahun 1940-an, saat partai pro-Afrikaner yaitu Partai Nasional (NP) memperoleh mayoritas di parlemen. Strategi-strategi partai tersebut telah menciptakan dasar apartheid (yang disahkan pada tahun 1948), suatu cara untuk mengawal sistem ekonomi dan sosial negara dengan dominasi kulit putih dan diskriminasi ras. Namun demikian pemerintahan Britania kerap kali menggagalkan usaha apartheid yang menyeluruh di Afrika Selatan.
Pada tahun 1961, setelah pemilu khusus kaum kulit putih, Afrika Selatan dideklarasikan sebagai sebuah republik.
Bermula pada 1960-an, 'Grand Apartheid' (apartheid besar) dilaksanakan,
politik ini menekankan pengasingan wilayah dan kezaliman pihak polisi.
Penindasan kaum kulit hitam terus berlanjut sehingga akhir abad
ke-20. Pada Februari 1990, akibat dorongan dari bangsa lain dan
tentangan hebat dari berbagai gerakan anti-apartheid khususnya Kongres Nasional Afrika (ANC), pemerintahan Partai Nasional di bawah pimpinan Presiden F.W. de Klerk menarik balik larangan terhadap Kongres Nasional Afrika dan partai-partai politik berhaluan kiri yang lain dan membebaskan Nelson Mandela dari penjara. Undang-undang apartheid mulai dihapus secara perlahan-lahan dan pemilu tanpa diskriminasi yang pertama diadakan pada tahun 1994. Partai ANC meraih kemenangan yang besar dan Nelson Mandela,
dilantik sebagai Presiden kulit hitam yang pertama di Afrika Selatan.
Walaupun kekuasaan sudah berada di tangan kaum kulit hitam, berjuta-juta
penduduknya masih hidup dalam kemiskinan.
Sewaktu Nelson Mandela
menjadi presiden negara ini selama 5 tahun, pemerintahannya telah
berjanji untuk melaksanakan perubahan terutamanya dalam isu-isu yang
telah diabaikan semasa era apartheid. Beberapa isu-isu yang ditangani
oleh pemerintahan pimpinan ANC adalah seperti pengangguran, wabah AIDS, kekurangan perumahan dan pangan.
Pemerintahan Mandela juga mula memperkenalkan kembali Afrika Selatan
kepada ekonomi global setelah beberapa tahun diasingkankan karena
politik apartheid. Di samping itu, dalam usaha mereka untuk menyatukan
rakyat pemerintah juga membuat sebuah komite yang dikenal dengan Truth and Reconciliation Committee (TRC) dibawah pimpinan Uskup Desmond Tutu. Komite ini berperan untuk memantau badan-badan pemerintah seperti badan polisi agar masyarakat Afrika Selatan dapat hidup dalam aman dan harmonis.
Presiden Mandela menumpukan seluruh perhatiannya terhadap perdamaian
di tahap nasional, dan mencoba untuk membina suatu jatidiri untuk Afrika
Selatan dalam masyarakat
majemuk yang terpisah oleh konflik yang berlarut-larut selama beberapa
dasawarsa. Kemampuan Mandela dalam mencapai objektifnya jelas terbukti
karena selepas 1994 negara ini telah bebas dari konflik politik. Nelson
Mandela meletakkan jabatannya sebagai presiden partai ANC pada Desember 1997, untuk memberi kesempatan kepada Presiden yang baru yaitu Thabo Mbeki.
Mbeki dipilih sebagai presiden Afrika Selatan selepas memenangi pemilu
nasional pada tahun 1999, dan partainya menang tipis dua pertiga
mayoritas di parlemen. Presiden Mbeki telah mengalihkan fokus pemerintahan dari pendamaian ke perubahan, terutama dari segi ekonomi negara.
Kemandirian
Setelah empat tahun untuk merundingkan, Uni Afrika Selatan diciptakan
dari daerah jajahan Mantel dan Kelahiran, seperti halnya Negara Merdeka
Orange dan Transvaal, pada 31 Mei 1910, persis delapan tahun setelah
akhir dari Perang Boer Kedua. Baru saja didirikan Uni Afrika Selatan
adalah satu dominion dari Britania Raya.Dari 1913,kepemilikan darat oleh
' hitam di batasi; di langkah itu mereka yang punya kontrol semata-mata
hanya 7% negara. Sejumlah lahan dipesan untuk orang-orang berasal dari
nanti secara garis besar bertambah.
Pada 1931 perserikatan secara efektif kemandirian diijinkan dari
kerajaan Inggris dengan jalan lintasan dari Dekrit Westminster, yang
britania morphed posisi di antara Afrika Selatan ke dalam tersebut Raja
berbeda dari Afrika Selatan. Pada 1934, Pihak Orang Afrika Selatan dan
Pihak Nasional menggabungkan bentuk Pihak bersatu, mencari kerujukan di
antara Eropa Kelahiran Afrika dan Berbahasa Inggris "Putih". Pada 1939
belahan pihak berlalu masukan dari perserikatan ke dalam Perang Dunia 2
sebagai satu bersekutu dari kerajaan Inggris, satu gerakan yang mana
Pihak Nasional pengikut betul-betul ditentang.
Apartheid
Pada 1948, Partai Nasional terpilih untuk menguasai Afrika Selatan.
Hal ini memperkuat implementasi pemisahan rasial di bawah kekuasaan
kolonial Inggris dan Belanda, dan pemerintahan Afrika Selatan
selanjutnya sejak terbentuknya perserikatan (Union). Pemerintahan
Nasionalis mengatur jalannya undang-undang pemisahan, menggolongkan
orang-orang ke dalam tiga ras, mengembangkan hak-hak dan batasan-batasan
untuk masing-masing golongan, seperti hukum pass
dan batasan pemukiman. Minoritas kulit putih menguasai mayoritas kulit
hitam yang jauh lebih besar. Sistem pemisahan ini kemudian dikenal
secara kolektif sebagai apartheid.
Pemencilan ini dimaksudkan kulit putih untuk mengontrol kekayaan yang
mempercepat industrialisasi dari 1950an, '60an, dan ' 70an. Selama
minoritas Kulit Putih menikmati standar paling tinggi di seluruh Afrika,
seringkali dibandingkan dengan negara-negara barat Dunia Pertama,
mayoritas Kulit Hitam tetap dirugikan dalam setiap tingkat, meliputi
pendapatan, pendidikan, rumah, dan tingkat harapan hidup. Pada 31 Mei
1961, mengikuti referendum orang-orang kulit putih, negara ini menjadi
sebuah republik dan meninggalkan Persemakmuran (Britania). Ratu
Elizabeth II tidak lagi menjadi kepala negara dan Gubernur Jendral
terakhir menjadi Presiden Negara.
Apartheid menjadi semakin kontroversial, mendorong ke arah meluasnya
sanksi internasional, divestasi dan kerusuhan serta penindasan dalam
Afrika Selatan. Suatu periode panjang penindasan oleh pemerintah, dan
kadang-kadang dengan kekerasan, pemogokan, demonstrasi, protes, dan
sabotase dengan menggunakan bom atau cara lain, oleh berbagai gerakan
anti-apartheid yang diikuti terutama oleh Kongres Nasional Afrika (ANC).
Di akhir 1970-an, Afrika selatan mulai mengembangkan program senjata
nuklir. Pada dekade berikutnya, menghasilkan enam senjata nuklir
deliverable. Dasar pemikiran untuk gudang senjata nuklir diperdebatkan.
Beberapa komentator meyakini tersebut para pemimpin Vorster dan P.W.
Botha menginginkan agar mampu intervensi Amerika catalyse pada peristiwa
di mana satu peperangan di antara Afrika Selatan dan Bahasa Kuba Yang
mendukung pemerintah MPLA dari Angola.
Demokrasi
Pada 1990 Pihak Nasional pemerintah ambil langkah pertama ke arah
ketika ini mengangkat larangan pada Nasional Afrika Kongres dan
organisasi lain kenegaraan sayap kiri. Ini tercair Nelson Mandela dari
memenjara setelah duapuluh tujuh pemenjaraannya tahun pada satu kalimat
sabot. Pemerintah yang mencabut legislasi aparteid. Afrika selatan
menghancurkan gudang senjata nuklir ini dan mengabulkan ke Nuklir Bukan
Perkembang Biakan Traktat. Afrika selatan menggenggam ini pertama dengan
pemilihan rasial multi pada 1994, yang ANC Yang dimenangi oleh satu
mayoritas berlimpahan. Ini telah dalam kuasa selalu sejak.
Di Afrika Selatan aparteid tempatkan, jutaan Selatan Orang Afrika,
kebanyakan hitam, telah berlanjut tinggal di dalam kemiskinan,
sepertinya telah sulit untuk mengganti kerugian dengan cepat untuk
generasi dari alpa bidang pendidikan dan kemasyarakatan. Kemiskinan
antara putihi, tadi jarang, telah tingkat sangat besar. Sementara
beberapa telah tujukan ini sebagian ke warisan dari sistem aparteid,
terus meningkat beberapa atribut ini ke kegagalan dari pemerintah saat
ini untuk mengerjakan emisi kemasyarakatan. Sebagai tambahan, pemerintah
saat ini telah menggelut capai disiplin moneter dan fiskal untuk
memastikan keduanya pembagian kembali dari kekayaan dan kemajuan
ekonomi. Sejak ANC Yang memimpin pemerintah mengambil kekuatan,
Pembangunan Manusia perserikatan bangsa-bangsa Daftar Isi Buku dari Yang
Afrika Selatan telah curah, sementara ini dengan mantap naik hingga
pertengahan - 1990s. Beberapa ini dapat mungkin menjadi ditujukan
ke tentang penyakit BANTUAN dan kegagalan dari pemerintah untuk
bertindak menunjuknya. Demokrasi
Pada 1990 Pihak Nasional pemerintah ambil langkah pertama ke arah
ketika ini mengangkat larangan pada Nasional Afrika Kongres dan
organisasi lain kenegaraan sayap kiri. Ini tercair Nelson Mandela dari
memenjara setelah duapuluh tujuh pemenjaraannya tahun pada satu kalimat
sabot. Pemerintah yang mencabut legislasi aparteid. Afrika selatan
menghancurkan gudang senjata nuklir ini dan mengabulkan ke Nuklir Bukan
Perkembang Biakan Traktat. Afrika selatan menggenggam ini pertama dengan
pemilihan rasial multi pada 1994, yang ANC Yang dimenangi oleh satu
mayoritas berlimpahan. Ini telah dalam kuasa selalu sejak.
Di Afrika Selatan aparteid tempatkan, jutaan Selatan Orang Afrika,
kebanyakan hitam, telah berlanjut tinggal di dalam kemiskinan,
sepertinya telah sulit untuk mengganti kerugian dengan cepat untuk
generasi dari alpa bidang pendidikan dan kemasyarakatan. Kemiskinan
antara putihi, tadi jarang, telah tingkat sangat besar. Sementara
beberapa telah tujukan ini sebagian ke warisan dari sistem aparteid,
terus meningkat beberapa atribut ini ke kegagalan dari pemerintah saat
ini untuk mengerjakan emisi kemasyarakatan. Sebagai tambahan, pemerintah
saat ini telah menggelut capai disiplin moneter dan fiskal untuk
memastikan keduanya pembagian kembali dari kekayaan dan kemajuan
ekonomi. Sejak ANC Yang memimpin pemerintah mengambil kekuatan,
Pembangunan Manusia perserikatan bangsa-bangsa Daftar Isi Buku dari Yang
Afrika Selatan telah curah, sementara ini dengan mantap naik hingga
pertengahan - 1990s. Beberapa ini dapat mungkin menjadi ditujukan
ke tentang penyakit BANTUAN dan kegagalan dari pemerintah untuk
bertindak menunjuknya. Politik Bangunan National Assembly
di Kaapstad
Afrika Selatan merupakan negara demokrasi konstitusional dengan
sistem tiga tingkat dan institusi kehakiman yang bebas. Terdapat tiga
peringkat yaitu nasional, wilayah dan pemerintahan lokal yang mempunyai
badan legislatif serta eksekutif dengan daerah kekuasaan masing-masing.
Presiden Afrika Selatan memegang dua jabatan yaitu sebagai Kepala
Negara dan juga Kepala Pemerintahan. Ia dipilih sewaktu Majelis Nasional
(National Assembly) dan Majelis Provinsi-provinsi Nasional (National
Council of Provinces) bergabung. Lazimnya, Presiden adalah pemimpin
partai mayoritas di Parlemen.
National Assembly mempunyai 400 anggota yang dipilih melalui pemilu
secara perwakilan proporsional. National Council of Provinces, yang
telah menggantikan Senat pada 1997, terdiri dari 90 anggota yang
mewakili setiap 9 provinsi termasuk kota-kota besar di Afrika Selatan.
Di Afrika Selatan, pemilu diadakan setiap 5 tahun dan setiap rakyat
berusia 18 tahun ke atas diwajibkan untuk ikut. Pemilu terakhir ialah
pada April 2004, di mana partai ANC berhasil memenangkan 69,68% kursi di
parlemen. Partai ini bersama Partai Kebebasan Inkatha (6,97%) telah
membentuk aliansi pemerintahan. Partai-partai oposisi utama termasuk
Aliasi Demokrat (12,37%), Gerakan Demokratik Bersatu atau UDM (2,28%),
Demokrat Bebas atau ID (1,73%), Partai Nasional Baru atau NNP (1,65%)
dan Partai Demokratik Kristen Afrika atau ACDP (1,6%).
Di samping itu, setiap provinsi di Afrika Selatan mempunyai satu
penggubal undang-undang negeri dan Majelis Eksekutif yang diketuai oleh
seorang Perdana Menteri atau "Premier". [sunting] Hubungan RI-Afrika
Selatan
Hubungan Indonesia-Afrika Selatan sudah terjalin baik sejak tahun
1994 ketika kedua negara menandatangani komunike bersama pembukaan
hubungan diplomatik. Secara politis, Indonesia ikut mendukung perjuangan
Kongres Nasional Afrika (ANC), partai yang dulu dipimpin Nelson
Mandela, untuk menentang apartheid.
Sejak zaman Presiden Soeharto sampai Megawati Soekarnoputri,
kunjungan ke Afrika Selatan sudah pernah dilakukan. Begitu sebaliknya,
Mandela setidaknya dua kali ke Indonesia, yakni ketika masih menjadi
presiden (1997) dan setelah tak menjadi presiden (2002).
Belakangan ini secara bergantian sejumlah pejabat kedua negara juga
saling berkunjung. Yang terakhir, Presiden Afrika Selatan mengunjungi RI
pada April 2005, dan kunjungan mantan presiden Indonesia Megawati
Soekarnoputri pada waktu yang hampir bersamaan untuk menerima sebuah
penghargaan pejuang kemerdekaan. Ia mewakili almarhum ayahnya, Ir.
Soekarno. Sementara itu sejumlah pejuang kemerdekaan dari berbagai
belahan dunia (diwakili oleh anak/keluarga terdekat) juga diundang di
acara penghargaan ini, seperti Indira Gandhi, dan anak perempuan dari
Jawarharlal Nehru dari India.
Politik
Afrika Selatan merupakan negara demokrasi konstitusional dengan sistem tiga tingkat dan institusi kehakiman yang bebas. Terdapat tiga peringkat yaitu nasional, wilayah dan pemerintahan lokal yang mempunyai badan legislatif serta eksekutif dengan daerah kekuasaan masing-masing.
Presiden Afrika Selatan memegang dua jabatan yaitu sebagai Kepala Negara dan juga Kepala Pemerintahan. Ia dipilih sewaktu Majelis Nasional (National Assembly) dan Majelis Provinsi-provinsi Nasional (National Council of Provinces) bergabung. Lazimnya, Presiden adalah pemimpin partai mayoritas di Parlemen.
National Assembly mempunyai 400 anggota yang dipilih melalui pemilu secara perwakilan proporsional. National Council of Provinces, yang telah menggantikan Senat pada 1997, terdiri dari 90 anggota yang mewakili setiap 9 provinsi termasuk kota-kota besar di Afrika Selatan.
Di Afrika Selatan, pemilu
diadakan setiap 5 tahun dan setiap rakyat berusia 18 tahun ke atas
diwajibkan untuk ikut. Pemilu terakhir ialah pada April 2004, di mana
partai ANC
berhasil memenangkan 69,68% kursi di parlemen. Partai ini bersama
Partai Kebebasan Inkatha (6,97%) telah membentuk aliansi pemerintahan.
Partai-partai oposisi utama termasuk Aliasi Demokrat (12,37%), Gerakan
Demokratik Bersatu atau UDM (2,28%), Demokrat Bebas atau ID (1,73%),
Partai Nasional Baru atau NNP (1,65%) dan Partai Demokratik Kristen
Afrika atau ACDP (1,6%).
Di samping itu, setiap provinsi di Afrika Selatan mempunyai satu
penggubal undang-undang negeri dan Majelis Eksekutif yang diketuai oleh
seorang Perdana Menteri atau "Premier".
Hubungan RI-Afrika Selatan
Hubungan Indonesia-Afrika Selatan sudah terjalin baik sejak tahun 1994 ketika kedua negara menandatangani komunike bersama pembukaan hubungan diplomatik. Secara politis, Indonesia ikut mendukung perjuangan Kongres Nasional Afrika (ANC), partai yang dulu dipimpin Nelson Mandela, untuk menentang apartheid.
Sejak zaman Presiden Soeharto sampai Megawati Soekarnoputri,
kunjungan ke Afrika Selatan sudah pernah dilakukan. Begitu sebaliknya,
Mandela setidaknya dua kali ke Indonesia, yakni ketika masih menjadi
presiden (1997) dan setelah tak menjadi presiden (2002).
Belakangan ini secara bergantian sejumlah pejabat kedua negara juga
saling berkunjung. Yang terakhir, Presiden Afrika Selatan mengunjungi RI
pada April 2005, dan kunjungan mantan presiden Indonesia Megawati
Soekarnoputri pada waktu yang hampir bersamaan untuk menerima sebuah
penghargaan pejuang kemerdekaan. Ia mewakili almarhum ayahnya, Ir. Soekarno.
Sementara itu sejumlah pejuang kemerdekaan dari berbagai belahan dunia
(diwakili oleh anak/keluarga terdekat) juga diundang di acara
penghargaan ini, seperti Indira Gandhi, dan anak perempuan dari
Jawarharlal Nehru dari India.
Pembagian administratif
Provinsi
Afrika Selatan terdiri dari sembilan provinsi yaitu:
- Eastern Cape
- Free State
- Gauteng
- KwaZulu-Natal
- Limpopo
- Mpumalanga
- North West
- Northern Cape
- Western Cape
Kota-kota utama
Kota-kota utama di Afrika Selatan termasuk Johannesburg, Durban, Cape Town, Pretoria, Kimberley, Port Elizabeth dan Bloemfontein.
Geografi
Afrika Selatan terletak di 29° 00' S, 24° 00' T. Luas kawasannya adalah 1.219.912 km² termasuk Pulau Robben dan Kepulauan Prince Edwards (Pulau Marion dan Pulau Prince Edward). Afrika Selatan bersebelahan dengan Samudra Atlantik di pantai barat dan Samudra Selatan dan Samudra Hindia
di pantai timur. Arus utama di samudra-samudra tersebut adalah arus
sejuk Benguela dan arus hangat Agulhas. Titik paling rendah adalah Samudra Atlantik pada 0 m dan paling tinggi ialah Njesuthi pada ketinggian 3.408 m.
Afrika Selatan mempunyai iklim yang berbeda-beda. Di barat daya negara ini, iklimnya adalah Mediterania, di kawasan pendalaman ia beriklim sederhana, dan di timur laut iklimnya adalah subtropis.
Afrika Selatan merupakan sebuah negara yang kaya dengan bahan tambang bernilai seperti emas, platinum dan berlian. Bahan tambang semulajadinya termasuklah emas, kromium, antimoni, arang, biji besi, manganese, nikel, fosfat, biji timah, uranium, berlian, platinum, kuprum, vanadium, garam, gas asli.
Ekonomi
Afrika Selatan adalah sebuah negara maju dengan penduduk yang
berpendapatan sederhana. Negara ini kaya dengan bahan tambang
terutamanya bahan tambang bernilai tinggi seperti emas, platinum dan
berlian. Ia juga mempunyai sistem keuangan, perundangan, telekomunikasi, energi, infrastruktur yang maju dan modern. Bursa sahamnya di Johannesburg begitu aktif hingga pernah berada di urutan ke-10 terbesar di dunia.
Sejak kedatangan Inggris di sana, ekonomi negara bergantung kepada sektor pertambangan. Tetapi beberapa dasawarsa yang lalu, kegiatan tersebut telah digantikan oleh sektor produksi.
Sektor industri Afrika Selatan yang sangat maju, dan merupakan ekonomi
ke-25 terbesar di dunia. Dengan hanya 7% penduduk dan 4% jumlah kawasan
keseluruhan Afrika, Afrika Selatan mengeluarkan lebih sepertiga produk dan jasa
di Afrika, dan hampir 40 % pengeluaran industri di Afrika. Bahan
komoditas yang diekspor: alat-alat mesin, makanan dan peralatan, bahan kimia, produk petroliam dan peralatan ilmiah.
Namun demikan, wabah HIV merupakan masalah yang kritikal di negara ini. Diperkirakan 4,79 juta penduduknya dijangkiti AIDS dan pemerintahan Afrika yang baru terpaksa mengeluarkan berjuta-juta Rand untuk menangani masalah ini. Sejak Afrika Selatan membuka perbatasannya selepas berakhirnya Apartheid, sindikat NAPZA internasional telah memasuki negara ini. Kini Afrika Selatan adalah produsen mariyuana terbesar di dunia. Pergolakan politik di Zimbabwe
juga memberi dampak yang buruk kepada ekonomi negara ini. Banyak
investor asing khawatir masalah ini akan berpengaruh kepada Afrika
Selatan. Pada tahun 2002, masalah-masalah ini telah menjadi faktor utama
penurunan nilai Rand sebanyak 30 persen tetapi pada tahun 2004 mata
uang Rand telah kembali kokoh.
Akibat dasar apartheid yang dilaksanakan selama lebih dari empat
dasawarsa, kemiskinan di kalangan penduduk kulit hitam merupakan masalah
paling utama pemerintahan baru Afrika Selatan. Pada akhir 1980-an
dianggarkan 16 juta penduduknya hidup di bawah paras kemiskinan dan 2,3
juta orang berisiko kekurangan gizi dan kekurangan pangan. Walaupun
begitu, pemerintahan kulit hitam Afrika Selatan telah berhasil
mengurangkan kemiskinan dari 42% pada 1994 ke 24% pada tahun 2003.
Demografi
Demografi di Afrika Selatan dibagi menjadi empat kumpulan utama
yaitu: orang kulit hitam, orang kulit putih, orang berwarna (orang dari
Asia atau berdarah campuran) dan orang berbangsa India.
Kaum yang terbesar di Afrika Selatan adalah kaum pribumi berkulit
hitam yaitu 77% jumlah penduduk di sini. Penduduk kulit hitam terdiri
dari masyarakat majemuk yang dapat diklasifikasikan kepada empat
kelompok etnis berdasarkan kepada bahasa masing-masing. Kelompok yang
terbesar yaitu 50% penduduk Afrika di sini adalah yang berbahasa Nguni termasuk bangsa Ndebele, Swazi, Xhosa dan Zulu. Kelompok yang kedua terbesar adalah yang berbahasa Sotho-Tswana, termasuk beberapa bangsa Sotho, Pedi, dan Tswana dan merupakan mayoritas di kebanyakan kawasan Highveld. Dua kelompok yang terakhir adalah Tsonga, atau Shangaan, yang tertumpu di Utara dan wilayah Mpumalanga, dan Venda, yang juga tertumpu di wilayah utara Afrika Selatan.
Kaum kulit putih terdiri dari 11% penduduk di sini, yang berbangsa Belanda, Perancis, Inggris dan Jerman.
Kebanyakan orang Eropa di negara ini adalah keturunan
penjelajah-penjelajah awal di koloni Cape. Terdapat juga kelompok
minoritas Portugis — kelompok pertama dari keturunan penjelajah Eropa yang awal, manakala kelompok kedua keturunan budak Belanda yang datang dari Indonesia.
9% dari penduduk Afrika Selatan terdiri dari bangsa berwarna atau coloured. Bangsa ini termasuk kelompok yang kawin campur dan juga pendatang Asia, yang dibawa masuk untuk bekerja sebagai kuli di Natal. Manakala, 3% lagi terdiri dari bangsa India yang berasal dari pedagang-pedagang India.
Pendidikan
Di Afrika Selatan, masa persekolahan adalah selama 13 tahun - atau
tingkat. Namun, tahun pertama pendidikan atau tingkat 0 dan tiga tahun
terakhir yaitu dari tingkat 10 hingga tingkat 12 (juga dipanggil
"matric") tidak diwajibkan. Kebanyakan sekolah dasar menawarkan tingkat
0. Tetapi tingkat ini dapat juga dibuat di TK. Lazimnya untuk memasuki universitas,
seseorang wajib lulus "matric" dengan minimum tiga mata pelajaran
tingkat tinggi dan bukan sekadar lulus (standar). Malah beberapa universitas
prestisius akan mengenakan syarat akademik yang lebih tinggi. Walaupun
begitu, mereka yang lulus "National Senior Certificate" layak untuk
belajar di "technikon" atau kampus teknikal.
Di bawah sistem apartheid, sistem pendidikannya dirangka berdasarkan
warna kulit yaitu kementerian yang berbeda untuk pelajar kulit putih,
berwarna, Asia, dan kaum kulit hitam di luar Bantustan. Pengasingan ini telah menghasilkan 14 kementerian pendidikan yang berbeda di negara ini.
Penstrukturan sistem pendidikan selepas era-apartheid merupakan
tantangan yang besar bagi pemerintahan negara ini. Pemerintahan baru
telah membentuk suatu sistem pendidikan
nasional tanpa diskriminasi kaum tetapi menggabungkan 14 kementerian
pendidikan merupakan tugas yang sukar. Oleh karena itu pada Februari
1996, Kementerian Pendidikan telah meluncurkan suatu kurikulum
baru yang dinamakan "Curriculum 2005". Kurikulum ini yang akan
menggantikan dasar pendidikan berdasarkan apartheid, akan memberi
tumpuan kepada hasilnya yaitu pelajar akan menjadi lebih proaktif dalam
lingkungan di sekitarnya dan juga di dalam masyarakat. Untuk mencapai
obyektif ini, pada 1999 pemerintahan telah menyediakan 5,7 persen anggaran belanja
untuk sektor pendidikan termasuk membangun 2.000 sekolah-sekolah baru,
65.000 ruang kelas yang baru dan beralatan lengkap, 60.000 guru-guru
yang terlatih dan 50 juta buku teks yang dicetak.
Pada 2004, Afrika Selatan mempunyai 366.000 guru dan hampir 28.000 sekolah-sekolah -termasuk 390 sekolah khusus dan 1.000 sekolah swasta.
Dari jumlah ini, 6.000 adalah sekolah tinggi (tingkat 7 hingga tingkat
12) dan selebihnya adalah sekolah dasar (tingkat 1 hingga tingkat 6).
Afrika Selatan juga mempunyai suatu sistem pendidikan tinggi
yang maju, yang juga dipisahkan mengikut ras sewaktu era apartheid.
Pada 1995 terdapat 385.000 pelajar yang belajar di 21 universitas dan
190.000 pelajar di "technikon"
(institut teknikal atau vokasional). Hampir 37 persen adalah dari
golongan kulit putih. Tetapi sejak 1994, penyertaan pelajar kulit hitam
di universitas-universitas yang dikhususkan untuk pelajar kulit putih
telah bertambah secara mendadak.
Budaya
Pergaulan bebas di kalangan masyarakat Afrika Selatan di
kawasan-kawasan perkotaan dan penindasan budaya kaum kulit hitam sewaktu
era apartheid
telah mengakibatkan hilangnya cara hidup lama di kota-kota di sini.
Namun, budaya kulit hitam masih ada di kawasan pedesaan. Beberapa
perbedaan budaya tetap ada di antara etnis-etnis di sana, seperti adat perkawinan dan hukum adat mereka. Tetapi pada umumnya, tradisi masyarakat kulit hitam adalah berlandaskan kepercayaan kepada dewa-dewa yang perkasa serta maskulin, semangat nenek-moyang dan kuasa-kuasa gaib. Poligami juga dibenarkan dan "lobolo" (mas kawin) biasanya akan dibayar. Kerbau memainkan peranan penting dalam kebanyakan budaya, sebagai simbol kekayaan dan hewan korban.
Kesenian Afrika Selatan dapat dilihat dari berbagai lukisan gua dan batu oleh suku San, beberapa di antaranya dilukis sejak 26.000 tahun yang lalu. Manik-manik yang direka secara teliti oleh suku Zulu
juga merupakan kerajinan tangan yang populer di negara ini. Sayangnya,
budaya kaum kulit hitam telah dihapus sewaktu era-apartheid. Tradisi
sehari-hari yang berkaitan erat dengan tradisi
dan budaya kaum kulit hitam telah diabaikan dan juga dihapuskan. Contoh
yang paling ketara adalah pemusnahan "District Six", suatu kawasan
multibudaya di Cape Town dan Sophiatown di Johannesburg,
di mana banyak pemusik-pemusik terkenal internasional berkumpul dan
mengasah kemahiran mereka. Antara kelompok musik terkenal termasuklah Ladysmith Black Mambazo yang berhasil membawa musik Afrika Selatan ke dunia Barat, sebelum dan juga selepas apartheid.
Dari segi makanan, bistik atau sosis boerewors, sayur rebus dan chips
(kentang goreng) adalah makanan utama, dan makanan yang lebih menantang
biasanya agak menakutkan. Makanan di sini mengarah lebih kepada daging.
Makanan kaum Afrika jarang dijual di restoran-restoran disini, walaupun
orang-orang dapat mendapatkan nasi yang murah serta "stew" dari
gerai-gerai di perkotaan. Bir dan brandy merupakan minuman paling popular di kalangan masyarakatnya, dan anggur semakin popular di sini.
Organisasi internasional
Afrika Selatan adalah anggota beberapa organisasi internasional, di antaranya:
0 komentar:
Posting Komentar