Kesultanan Sambaliung adalah kesultanan hasil dari pemecahan Kesultanan Berau, dimana Berau dipecah menjadi dua, yaitu Sambaliung dan Gunung Tabur pada sekitar tahun 1810-an. Sultan Sambaliung pertama adalah Sultan Alimuddin yang lebih dikenal dengan nama Raja Alam. Raja Alam adalah keturunan dari Baddit Dipattung atau yang lebih dikenal dengan Aji Suryanata Kesuma raja Berau pertama. Sampai dengan generasi ke-9, yakni Aji Dilayas. Aji Dilayas mempunyai dua anak yang berlainan ibu. Yang satu bernama Pangeran Tua dan satunya lagi bernama Pangeran Dipati.
Kemudian, kerajaan Berau diperintah secara bergantian antara
keturunan Pangeran Tua dan Pangeran Dipati (hal inilah yang membuat
terjadinya perbedaan pendapat yang bahkan kadang-kadang menimbulkan
insiden). Raja Alam adalah cucu dari Sultan Hasanuddin dan cicit dari
Pangeran Tua, atau generasi ke-13 dari Aji Surya Nata Kesuma.
Raja Alam adalah sultan pertama di Tanjung Batu Putih, yang mendirikan ibukota kerajaannya di Tanjung pada tahun 1810. (Tanjung Batu Putih kemudian menjadi kerajaan Sambaliung).
Raja/sultan yang memerintah
- Raja Alam (1830-1836)
- Bungkoh (tahun tidak diketahui)
- Muhammad Jalaluddin bin Alam ( ... - 1849)
- Muhammad Hasyik Syarifuddin bin Alam (1849 - 1869)
- Muhammad Adil Jalaluddin bin Muhammad Jalaluddin (1869 - 1881)
- Abdullah Muhammad Khalifatullah Bayanuddin bin Muhammad Jalaluddin (1881 - ...)
- Datuk Ranik ( ... - 1921)
- Muhammad Aminuddin (Datuk Ranik) (1921 - ...)
0 komentar:
Posting Komentar