Bendera
Lambang
Republik Angola adalah sebuah negara yang terletak di Afrika bagian barat daya. Angola berbatasan dengan Namibia, Republik Demokratik Kongo, Zambia dan Samudra Atlantik. Cabinda, sebuah provinsi Angola berbentuk eksklave, berbatasan dengan Republik Kongo. Luas wilayah Angola hampir dua kali luas pulau Borneo; menempati peringkat ke-22 sedunia (setelah Niger dan sebelum Mali). Negara ini merupakan salah satu produsen kopi utama di dunia dan termasuk negara terkaya di Afrika berkat sumber alamnya, terutama bijih besi, intan, dan tembaga.
Sejarah
Pemukim awal daerah ini ialah suku pemburu-pengumpul Khoisan. Secara besar-besaran mereka digantikan oleh suku Bantu selama migrasi Bantu. Di Angola hari ini, Portugal singgah pada 1483 di Sungai Kongo, di mana Negara Kongo, Ndongo dan Lunda berada. Negara Kongo membentang dari Gabon modern di utara sampai Sungai Kwanza di selatan. Pada 1575 Portugal mendirikan koloni Portugis di Luanda
yang berbasis pada perdagangan budak. Secara bertahap bangsa Portugis
mengambil kontrol di garis pantai sepanjang abad ke-16 melalui
serangkaian perjanjian dan perang. Mereka membentuk koloni Angola.
Bangsa Belanda menduduki Luanda antara 1641-48, memberikan dorongan untuk negara-negara anti-Portugis.
Pada 1648
Portugal mengambil kembali Luanda dan mengawali proses penaklukan
militer di negara Kongo dan Ndongo yang berakhir dengan kemenangan
Portugis pada 1671. Kendali administratif penuh Portugis atas urusan dalam negeri tidak terjadi sampai awal abad ke-20. Pada1951 koloni itu dibenahi kembali sebagai provinsi seberang lautan, juga disebut Afrika Barat Portugis. Saat Portugal menolak proses dekolonisasi decolonization 3 gerakan kemerdekaan bermunculan:
- Gerakan Rakyat untuk Pembebasan Angola (Movimento Popular de Libertação de Angola MPLA), yang berbasis di Kimbundu dan kaum terpelajar ras campuran Luanda, berhubungan dengan partai komunis di Portugal dan Blok Timur;
- Front Pembebasan Nasional Angola (Frente Nacional de Libertação de Angola, FNLA), dengan dasar etnis di kawasan Bakongo di utara dan berhubungan dengan Amerika Serikat dan rezim Mobutu di Zaire; dan
- Persatuan Nasional untuk Kemerdekaan Total Angola (União Nacional para a Independência Total de Angola, UNITA), dipimpin oleh Jonas Malheiro Savimbi dengan basis etnis dan tempat di jantung kota Ovimbundu di tengah negeri.
Setelah 14 tahun perang gerilya untuk kemerdekaan, dan jatuhnya pemerintahan fasis Portugal oleh kudeta militer, partai nasionalis Angola mulai merundingkan kemerdekaan pada Januari 1975. Kemerdekaan akan didklarasikan pada November 1975. Hampir segera, perang saudara pecah antara MPLA, UNITA dan FNLA, diperburuk oleh campur tangan asing. Pasukan Afrika Selatan
bersekutu dengan UNITA dan menyerang Angola pada Agustus 1975 untuk
memastikan bahwa di sana tidak ada gangguan (oleh negara Angola merdeka
yang baru) di Namibia, yang saat itu masih di bawah pendudukan AfSel (Hodges, 2001, 11). Uni Soviet mulai membantu MPLA dan memberi banyak dukungan ekonomi, sedangkan pasukan Kuba datang untuk mendukung MPLA pada Oktober 1975, membuatnya bisa mengendalikan ibukota, Luanda, dan menjauhkan pasukan AfSel. MPLA mendeklarasikan diri untuk menjadi pemerintahan de facto atas negeri saat sedangkan secara resmi kemerdekaan diumumkan pada bulan November, dengan Agostinho Neto sebagai presiden pertama.
Pada 1976, FNLA dikalahkan oleh gabungan MPLA dan pasukan Kuba, meninggalkan UNITA (dideking oleh Amerika Serikat dan AfSel) dan MPLA yang Marxis berseteru untuk kekuasaan.
Konflikpun pecah, dipicu oleh geopolitik Perang Dingin
dan oleh kemampuan kedua partai itu mengakses SDA Angola. MPLA
melahirkan pajak atas SDA minyak lepas pantai, sedangkan UNITA mengakses
berlian aluvial yang dengan mudah diselundupkan melalui perbatasan negeri itu yang keropos (LeBillon, 1999).
Pada 1991, faksi-faksi itu menyetujui Persetujuan Bicesse yang mengubah Angola menjadi negara multipartai, namun setelah presiden saat itu (dan kini) Jose Eduardo dos Santos dari MPLA memenangkan pemilihan yang diawasi PBB, UNITA menyatakan adanya penipuan dan perang pecah kembali.
Persetujuan damai 1994 (protokol Lusaka) antara pemerintah dan UNITA menyediakan integrasi bekas pemberontak UNITA ke dalam pemerintahan. Pemerintahan persatuan nasional dibentuk pada 1997, namun perang meletus lagi pada akhir 1998, meninggalkan jutaan ribu orang tuna wisma. Presiden José Eduardo dos Santos mencabut fungsi tetap instansi demokrasi akibat konflik.
Pada 22 Februari 2002, Jonas Savimbi,
pemimpin UNITA, ditembak mati dan gencatan senjata dicapai antara 2
faksi. UNITA membubarkan sayap bersenjatanya dan menerima peran partai
oposisi utama. Meski nampaknya keadaan politik negeri itu akan kembali
pulih, presiden dos Santos tetap tidak mengizinkan proses demokrasi
tetap terjadi. Di antara masalah utama Angola ialah krisis kemanusiaan
yang serius (akibat perang berkepanjangan), berlimpahnya pertambangan, dan aksi gerakan gerilya yang berperang buat kemerdekaan eksklaf Kabinda yang terletak di utara (Frente para a Libertação do Enclave de Cabinda).
Akhirnya Angola menjadi salah satu dari sedikitnya negara Afrika yang
bergabung dengan blok Soviet dan menjadi komunis, bersama dengan koloni
Portugis Mozambique.
Angola, seperti banyak negara Sub-Sahara, ialah tempat berjangkitnya penyakit menular secara perodik. Pada April 2005, Angola di tengah-tengah berjangkitnya virus Marburg
yang dengan cepat menjadi tempat berjangkitnya penyakit berdarah
terburuk dalam catatan sejarah, dengan lebih dari 237 orang mati
dilaporkan dari 261 kasus yang dilaporkan, dan telah menyebar ke 7 dari
18 provinsi dari 19 April 2005.
Politik
Pemerintah badan eksekutif Angola terdiri dari Presiden, Perdana
Mentri (yang terakhir adalah Fernando da Piedade Dias dos Santos) serta
Dewan Menteri.
Pembagian administratif
Angola terbagi atas 18 provinsi (províncias) dan 158 kotamadya (municípios).
Provinsi-provinsinya ialah:
Provinsi-provinsinya ialah:
|
|
Geografi
Angola dibatasi oleh Namibia di sebelah selatan, Zambia di sebelah selatan, Republik Demokratik Kongo di sebelah timur laut, dan Laut Atlantik Selatan di sebelah barat. Kawasan eksklaf dari Cabinda juga berbatasan dengan Republik Kongo di sebelah utara. Ibukota Angola, Luanda, terletak di pantai Atlantik di barat laut negara ini.
Ekonomi
Ekonomi dari Angola berada dalam kekacauan karena perang yang
berkepanjangan selama hampir seperempat abad. Angola sebenarnya
mempunyai sumber daya, tapi pendapatan per kapita negara ini termasuk
yang terendah di dunia. Sekitar 85% dari penduduk bekerja di bidang
agrikultur/pertanian. Produksi minyak merupakan sumber ekonomi terbesar
negara ini, dengan kontribusi 45% dari GDP dan 90% dari ekspor negara.
Pengawasan di industri minyak dikontrol oleh Sonangol Group, sebuah
konglomerat yang dimiliki oleh pemerintah Angola. Meskipun perjanjian
damai sudah ditandatangani pada tahun November 1994, tapi jutaan lahan
tetap terbengkalai, dan kemungkinan pertempuran masih mungkin terjadi,
dan petani-petani masih enggan untuk menggarap sawahnya. Maka,
kebanyakan persediaan makanan pun masih banyak yang harus diimpor.
Ekonomi negara ini bertumbuh 4% kira-kira dalam setahun, dari mulai
tahun 1999. Pemerintah memberlakukan denominasi mata uang baru pada
tahun 1999, termasuk pecahan 1 dan 5 kwanza. Produksi minyak memulai
prospek yang bagus di tahun 2000, tapi di sektor yang lain tetap tidak
berkembang. Dengan adanya perjanjian ekonomi strategis di tahun 2002
dengan China, maka investasi besar-besaran oleh perusahaan China
sekarang berada di sektor konstruksi dan metalurgi
Komposisi Suku Bantu
Angola memiliki sejumlah penduduk Bantu. Di bawah ini adalah kelompok suku Bantu di sana:
0 komentar:
Posting Komentar